Selasa, 13 Mei 2025

Waspadai Peredaran Narkoba Dalam Berbagai Makanan Ini

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Pengedar narkoba menempuh berbagai cara untuk menjerat korbannya. Modus terbaru peredaran narkoba dewasa ini adalah dengan memasukkannya dalam makanan. Fenomena ini menggemparkan masyarakat karena makanan itu dijual secara bebas dan termasuk makanan yang digemari anak-anak.

Pada pertengahan April lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membongkar jaringan pengedar dengan modus mencampurkan ganja ke dalam kue brownies dan coklat. Makanan mengandung ganja itu dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue. Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies. Kedua jenis makanan itu dijual bebas seharga Rp200 ribu per kotak, melalui situs Internet www.tokohemp.com. Target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa, dan pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Terbongkarnya sindikat ini berawal dari kejadian yang menimpa seorang anak, yang tak kunjung bangun dari tidurnya setelah mengkonsumsi brownies ganja.

Selain brownies dan cokelat, sindikat pengedar juga mencampurkan narkoba dalam permen karet. Pada akhir tahun 2014 lalu, Polda Metro Jaya menangkap sindikat narkoba internasional memproduksi ekstasi jenis “Red Ice” dalam bentuk permen karet.

Jenis narkoba lain yang dapat mengecoh masyarakat adalah CC4, narkoba jenis baru yang berbentuk lembaran kertas bergambar berbagai ilustrasi menarik, mirip potongan perangko. CC4 dikonsumsi dengan diletakkan di bawah lidah, mirip seperti permen penyegar napas yang dijual di pasaran. CC4 mengandung stimulan yang dapat membuat penggunanya tidak akan merasakan kelelahan. Efek yang dihasilkan CC4, tiga kali lebih kuat daripada ekstasi. Pengguna CC4 dapat menderita gangguan kejiwaan.

Selain itu, ada pula narkoba jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) yang dikonsumsi seperti permen. Untuk menggunakannya, narkoba berbentuk kertas itu tinggal dimasukkan ke dalam mulut, ditempelkan di lidah, dan selanjutnya akan larut. Efeknya, pengguna akan mengalami halusinasi dan gejala lainnya.

Tidak hanya berbentuk permen, Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan Abdullah Ibrahim mengatakan ada pula ekstasi yang diolah dalam bentuk jelly. Kemasan sama dengan jelly pada umumnya yang dijual di pasaran.

Varian peredaran narkoba lainnya juga dapat berbentuk rokok elektrik. Narkoba jenis sabu-sabu dimasukkan dalam cairan rasa yang tersimpan dalam tabung rokok tersebut. Secara kasat mata, tidak ada perbedaan signifikan antara rokok elektrik yang benar-benar rokok dan yang mengandung narkoba. Perbedaan hanya terlihat ketika dilakukan uji laboratorium.

Bahkan informasi terbaru Surabaya, bulan Mei ini jajaran Polsek Dukuh Pakis Surabaya menemukan modus peredaran narkoba jenis sabu-sabu di dalam kemasan biskuit. Kata Kompol Tommy Ferdian Kapolsek Dukuh Pakis, kemasan biskuit ini sudah beredar di warung-warung di Surabaya. (berbagai/iss/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Selasa, 13 Mei 2025
29o
Kurs