Ahli Waris Rumah Radio Bung Tomo Diperiksa Lima Jam Lebih

Dua ahli waris rumah radio pemberontakan bung tomo di Jalan Mawar nomor 10-12 diperiksa di Ruang Penyidik Harta Benda (Harda) Satreskrim Polrestabes Surabaya selama lima jam lebih, Selasa (17/5/2016).

Tjintariani (66) putri kedua Aminhadi, pemilik rumah cagar budaya di Jalan Mawar Nomor 10-12 mengatakan, pertanyaan polisi seputar proses jual beli.

“Sampai saat saya serahkan kunci terakhir. Tapi saya tidak ingat tanggalnya, ya kira-kira bulan ini tahun ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, usai pemeriksaan.

Proses jual beli rumah di Jalan Mawar itu, menurut Tjinta seperti jual beli biasa. Hanya saja, ada status cagar budaya yang melekat pada bangunan itu.

“Dulu kami senang rumah kami ditetapkan cagar budaya, tapi ternyata malah… ya, kami ini ketiban warisan cagar budaya. Data-data tertulis hampir tidak ada. SK tidak ada, hanya cerita dari orang-orang yang pernah tahu dan mendengar,” katanya.

Termasuk mengenai insentif bagi pemilik cagar buday berupa pengurangan PBB 50 persen. “Saya baru dengar ya setelah kasus ini mencuat,” ujar pensiunan dosen seni rupa di Universitas Negeri Surabaya ini.

Dia berharap, dengan adanya kasus ini setidaknya ada dokumen tertulis yang diberikan kepada pemilik bangunan cagar budaya di Surabaya. Supaya kasus Rumah Radio Bung Tomo tidak terulang lagi.

Dua ahli waris Bangunan Cagar Budaya Jalan Mawar Nomor 10-12 diperiksa sejak pukul 09.00 WIB. Tjintariani datang bersama kakaknya, Narindrani (68) dan Piki Herayani putrinya. Ketiganya baru keluar dari ruang penyidikan pukul 14.30 WIB.(den/ipg)