Jumat, 10 Mei 2024

Bangun Underpass Bundaran Satelit, Pemkot Rancang Rekayasa Lalin

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Kemacetan. Foto: Netter e100

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merancang rekayasa lalu lintas di kawasan “underpass” (jalan bawah tanah) di Bundaran Satelit yang akan dibangun pada akhir Januari ini.

Erna Purnawati Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya mengatakan, merancang rekayasa lalu lintas selama proyek berlangsung, yakni dengan membuka akses jalan Dukuh Kupang Barat, Jalan Simogunung, dan juga Jalan Banyuurip.

“Ini untuk antisipasi agar tidak ada kemacetan,” katanya di Surabaya, seperti dilansir Antara, Jumat (15/1/2016).

Sementara itu, Totok Lusida Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) Jawa Timur mengatakan, pembangunan underpass di Bundaran Satelit akan dimulai akhir Januari ini. Hanya saja, ada kendala di lapangan karena banyaknya jaringan kabel dan pipa di sekitar bundaran.

Ia mengatakan di kawasan itu ada 10 perusahaan yang menanam kabel dan pipa, di antaranya adalah PDAM Surya Sembada, Petrokimia, Satelindo, PN Gas. Yang paling susah untuk pemindahan utilitas tersebut adalah keberadaan pipa primer milik PDAM yang lokasinya tepat di tengah jalan underpass.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan 10 perusahaan tersebut. Intinya mereka siap memindahkan jaringan kabel dan pipa dari lokasi tersebut.

“Yang lain tak menjadi masalah besar. Khusus untuk memindahkan pipa PDAM ini perlu persiapan yang matang karena pipa primer itu memasok air hampir ke seluruh Surabaya Barat, sehingga ketika ada pemindahan pipa akan berdampak terhadap distribusi air. Dan ini yang kami pikirkan untuk menimalisasi dampaknya,” katanya.

Untuk itu, pihaknya sudah membuat DED tentang pemindahan utilitas dan telah disetorkan ke Pemkot Surabaya. Rencananya pihaknya akan menggelar pertemuan lagi untuk mematangkan rencana pemindahan utilitas tersebut dengan pemkot.

“Pembangunan underpass ini tetap sesuai dengan jadwal meski ada sedikit persoalan, yakni adanya pipa dan kabel di area tersebut. Caranya, pembangunan underpass kami paralelkan dengan pemindahan utilitas,” tegasnya.

Direncanakan pembangunan tersebut membututuhkan waktu dua tahun ke depan. Artinya, jika dibangun tahun ini, awal tahun 2018 proyek tersebut sudah tuntas dan bisa dilalui kendaraan.

Terkait pendanaan proyek tersebut, sepenuhnya ditanggung perusahaan yang membangun proyek properti di kawasan Surabaya Barat. Ada sekitar 20 pengusaha yang siap patungan untuk membangun proyek yang menelan anggaran sekitar Rp77 miliar itu.

“Jadi nantinya setiap perusahaan tersebut tidak sama jumlah uang patungannya. Sebab, disesuaikan dengan kemampuan dan juga besaran properti yang dibangun di kawasan Surabaya Barat,” jelasnya.

Keberadaan underpass Bundaran Satelit nantinya bisa membuat akses menuju kawasan Surabaya Barat menjadi lebih baik. Dampak riil positifnya, bisa membantu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Mayjend Soengkono. “Sebab, kendaraan dari arah Jalan Mayjend Soengkono ke HR Muhammad, tidak ada crossing lagi,” katanya.(ant/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
28o
Kurs