Berdasarkan data dari BMKG Juanda, dalam tiga hari ke depan Surabaya masih akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan disertai angin kencang dan petir. Selain itu, dalam seminggu cuaca juga bisa alami perubahan mendadak. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi tubuh.
“Kalau selama tiga hari ke depan, Surabaya masih alami hujan dengan intensitas rendah hingga ringan. Memasuki masa peralihan ini, masyarakat perlu antisipasi kondisi tubuh agar tidak terkena sakit, karena cuaca bisa mendadak berubah dalam seminggu,” kata Teguh Tri Susanto prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kepada suarasurabaya.net, Sabtu (1/10/2016).
Teguh menjelaskan, di wilayah Jatim cuaca kali ini masih terpecah menjadi dua, yakni Jawa Timur bagian tengah sudah memasuki musim hujan sedangkan di wilayah pantura dan juga di wilayah tapal kuda bagian utara masih mengalami masa peralihan musim. Perbedaan cuaca terlihat dari dua bagian itu.
Kata Teguh, bagi wilayah yang masih memasuki masa peralihan, hujan yang turun merupakan hujan deras dan petir namun durasi waktunya hanya sebentar saja. Sedangkan bagi wilayah yang sudah memasuki musim hujan, hujan yang turun merupakan hujan ringan dengan durasi yang cukup lama.
“Memang diwaspadai wilayah musim hujan bisa menyebabkan banjir, terutama daerah yang berdampak dari Sungai Bengawan Solo. Selain itu, beberapa daerah lain yang diwaspadai longsor adalah wilayah Jatim yang berada di dataran tinggi labil, seperti Trenggalek, Pacitan, Ponorogo dan Kediri,” katanya.
Sementara itu, kata Teguh, awan CB juga bisa terjadi di masa-masa peralihan seperti ini. Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat juga perlu mewaspadai karena bisa menimbulkan angin kencang. (tit/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
