
Puluhan warga Indonesia yang saat ini berada di Kumamoto Jepang berkumpul di salah satu tempat pengungsian yang ada di Gedung Gym Kumamoto University tepatnya di kampus utara. Mereka sengaja berkumpul dalam satu salter agar bisa saling berkoordinasi dan membantu paska gempa yang mengguncang kawasan itu.
“Sejak gempa pertama, saya dan teman-teman sudah komunikasi intensif dengan orang-orang Indonesia lainnya. Tapi tadi malam kita sempat terpecah di dua tempat evakuasi. Tapi siang tadi kami menyatu di satu tempat agar saling monitor,” kata Lazuardi Sofyan Ansori, warga Malang yang saat ini sedang mengantar istrinya untuk mengambil program Doktor di Universitas Kumamoto Jepang, ketika dihubungi Larasati Putri admin E100 Suara Surabaya, Sabtu (16/4/2016).
Menurut Lazuardi, gempa pertama yang menggoyang Kumamoto terjadi pada hari Kamis (14/4/2016) pukul 21.00 waktu setempat. Sejak saat itu, gempa susulan terus terjadi hingga akhirnya pada Sabtu (15/4/2016) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat, terjadi gempa yang cukup besar karena mencapai 7,3 skala ricter.
“Apato (apartemen) saya berada di lantai dua, tadi malam terasa guncangannya cukup keras, beruntung tim tanggap darurat Jepang cukup baik. Hingga saat ini gempa susulan beberapa kali masih terjadi,” ujarnya.
Lazuardi mengatakan, meski apartemen yang dia tempati dibangun tahan gempa, namun guncangan yang cukup kuat menjadikan perabotan rumahnya banyak yang rusak. Saat gempa pada Sabtu dini hari, Lazuardi mengaku secara spontan langsung menggendong anaknya kemudian bersama istrinya dia langsung ke luar dari apartemen tanpa membawa perbekalan.
“Saya langsung gendong anak dan istri, hanya bawa HP, tidak sempat pakai jaket dan alas kaki bahkan dompet. Beruntung tim tanggap darurat sudah menyiapkan jaket tebal, selumut bahkan sepatu untuk pengungsi,” kata dia.
Di lokasi pengungsian ini, kata Lazuardi, setidaknya terdapat 85 warga Indonesia. Mereka berkumpul dalam satu selter pengungsian bersama dengan sekitar seribu warga Jepang yang juga ikut mengungsi.
“Mohon bantuannya untuk dikabarkan bahwa kita semua di sini selamat dan kondisi sehat, biar keluarga kami tenang,” kata Lazuardi. (fik)