Dituding Gerakkan Pelajar ke Jakarta, Ini Jawaban Dinas Pendidikan Surabaya

Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya memastikan keberangkatan sejumlah pelajar SMA dan SMK ke Jakarta murni inisiatif mereka sendiri dan bukan digerakkan oleh sekolah maupun dinas pendidikan.

“Intinya anak itu punya hak untuk didengar, anak itu punya hak untuk menyampaikan pendapat, mereka ke Jakarta itu dalam rangka proses pembelajaran,” kata Ikhsan ketika dihubungi gatekeeper Radio Suara Surabaya, Selasa (29/3/2016).

Ikhsan juga mengatakan, para pelajar ini ke Jakarta dalam rangka pembelajaran di luar sekolah. Sayangnya ketika ditanya apakah para pelajar juga boleh tidak masuk sekolah dengan alasan belajar berjualan dengan membantu orang tua, Ikhsan enggan menjawab.

Dengan alasan tak mau berpolemik, Ikhsan juga enggan onair di Radio Suara Surabaya. “Saya ndak mau onair nanti dibelokkan ke mana-mana. Nanti akan muncul analogi macam-macam,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Edward Dewaruci, kuasa hukum walimurid yang mengantarkan beberapa pelajar untuk mengirimkan surat ke Joko Widodo, Presiden. “Mereka ini (anak-anak ke jakarta) pembelajaran ketatanegaraan,” ujar Edward.

Para pelajar yang ke Jakarta, kata dia, juga telah mengantongi izin untuk tidak belajar dari sekolahnya. “Ada tiga siswa, saya hanya mengantar mereka agar tidak salah alamat,” kata Edward. Sama dengan Ikhsan, Edward juga enggan onair di Radio Suara Surabaya karena tak mau berpolemik.

Sekadar diketahui, pada Senin (28/3/2016) kemarin, Edward memang mengantarkan tiga pelajar serta satu orang tua murid untuk ke Jakarta mengantarkan ribuan surat yang memprotes pengambilalihan kewenangan SMA dan SMK.

Pelibatan anak dalam polemik pengambilalihan ini disayangkan banyak pihak. “Anak diajak peka itu baik, tapi mengajak anak untuk tahu yang tidak dalam kapasitasnya itu menjerumuskan anak-anak,” kata Isa Anshori, Mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya. (fik)