Muhammad Febri Rojakanafila (9) satu diantara korban meninggal kecelakaan maut bus Tiara Mas EA 7388 A, di Jalan Lingkar Selatan, Desa Payaman, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (8/5/2016).
Lalilatus Sholikhah (25) ibu Febri mengaku terkejut ketika mendapat kabar ini dari kakaknya, Minggu pukul 06.00 WIB. “Awalnya cuma dapat kabar busnya kecelakaan. Lalu, kakak saya ngabarin anak saya enggak ada. Saya langsung lemas,” kata Lailatus.
Febri, kata perempuan yang biasa dipanggil Ila ini, memang tidak tinggal bersamanya. Meski di desa yang sama, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Febri tinggal bersama neneknya, Khomsiyah (50).
Khomsiyah, ibu Ila, bekerja sebagai Perangkat Kecamatan Sukodono. Setiap kali perangkat Desa Sukodono ada acara ke luar kota, Febri selalu diajak.
“Anak saya memang sering pergi sama Uti (nenek)-nya. Tahun lalu ke Bali. Lalu tahun ini ke Bandung,” katanya kepada suarasurabaya.net, Minggu.
Sebelum berangkat ke Bandung, Febri berpamitan kepada ibunya. Saat itu, Ila tidak menyadari, hari itu adalah pertemuan terakhirnya dengan putra sulungnya.
“Tumben sekali anak saya itu pamitan, lalu menciumi saya. Dia bilang, Ma aku berangkat ya. Saya jawab, iya nak, hati-hati ya. Terus saya diciumi, enggak pernah saya diciumi seperti itu,” katanya.
Febri telah pergi. Kecelakaan bus membunuhnya. Sekitar pukul 12.10 WIB, jenazah Febri diberangkatkan dari Kudus ke Sukodono bersama lima jenazah korban kecelakaan lainnya.
Khomsiyah, nenek Febri selamat. Tapi mengalami luka serius dan masih ditangani di rumah sakit di Kudus.
“Saya belum bisa kontak ke sana, terakhir kabarnya neneknya belum bisa dirujuk ke sini. Pihak rumah sakit sana minta ada keluarga yang datang ke sana,” ujar Ila.
Sekadar diketahui, Bus Tiara Mas bernomor polisi EA 7388 A mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Lingkar Selatan, Desa Payaman, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (8/5/2016) pukul 02.30 WIB.
Kecelakaan tunggal ini terjadi ketika sopir melajukan busnya dari Semarang ke Surabaya dan berusaha mendahului truk di tikungan.(den/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
