Genangan banjir di wilayah Kapasan Sidokare dan Kutuk Barat, Sidoarjo memang dekat dengan mesin pompa penyedot air. Namun pompa belum bisa maksimal berperan, faktornya cukup beraneka ragam.
Seperti dikatakan Jaminun, seorang penjaga mesin pompa Sidokare, faktor penyebab banjir itu seperti sungai meluap, kotoran sampah ada di saluran gorong-gorong dan sungai. Sehingga menyebabkan debit volume air makin tinggi dan terjadi banjir saat hujan deras.
“Penyumbatan di saluran gorong-gorong menuju saluran mesin pompa penyedot air yang akan dibuang ke sungai sebabkan banjir,” kata Jaminun, kepada suarasurabaya.net, Sabtu (6/2/2016).
Untuk faktor lainnya, karena masyarakat banyak membuang sampah di sembarang tempat. Seperti di sungai ataupun di tempat gorong-gorong, sehingga banyak kotoran sampah yang menyumbat saluran air menuju mesin pompa, ketika terjadi banjir.
“Banyak kotoran sampah ditemukan di penyekat pemisah dengan saluran air ke mesin pompa penyedot, yang nantinya air dibuang ke sungai,” ujar dia.
Banyaknya kotoran sampah tersebut, Jaminun harus mengambil kotoran secara manual. Agar, saluran air menuju mesin pompa penyedot air tidak tersebut.
Secara terpisah Solikhawati juga mengaku, kalau banjir di Jalan Kapasan Sidokare dan Kutuk Barat tiap tahun selalu jadi langganan banjir. Airnya juga masuk ke dalam rumah.
Meski lantai rumahnya sudah ditinggikan, faktor penyebabnya juga senada dengan Jaminun, yaitu masalah gorong-gorong dan sampah.
“Jalannya di depan rumah juga sudah ditinggikan, tapi masih tetap banjir. Terus selokan got (gorong-gorong itu kecil, red) dan banyak sampah,” kata Solikhawati. (bry/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
