Selasa, 8 Juli 2025

Ini Upaya Bojonegoro Hadapi Banjir Tahunan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Banjir di Bojonegoro. Foto: Setkab.co.id

Suyoto Bupati Bojonegoro mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai cara untuk mengurangi banjir yang selalu melanda wilayahnya tiap musim hujan.

Penyebab pertama Bojonegoro banjir, meski 16 kabupaten/kota lainnya tidak turun hujan, airnya pasti ke Bojonegoro,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (10/2/2016) pagi.

Karena itu, kata Suyoto, pihaknya selalu menghitung kapan air dari kabupaten/kota lainnya akan sampai ke Bojonegoro. “Kita juga selalu memantau cuaca semua daerah dari balai besar dan BMKG,” ujarnya.

Kemudian untuk banjir yang disebabkan hujan lokal, semisal di Sukorejo yang posisinya di bawah, Pemkab telah menyiapkan pompa berantai. “Alhadulillah yang dulu (banjir, red) bisa sampai 17 hari, terus turun hingga sekarang kurang dari 12 jam air di genangan sudah bisa kita bersihkan,” katanya.

Sementara penanganan banjir bandang di Kecamatan Sugihan, Pemkab telah melakukan berbagai langkah teknis. “Sudah kita buatkan bronjong. Akhirnya kita sampai pada kesimpulan harus ada sudetan untuk mengalirkan air agar tidak longsor dan banjir bandang,” katanya.

Khusus untuk penanganan banjir bandang di Sugihan, kata Suyoto, pihaknya mengalami kendala karena sebagian lahan yang akan buat sudetan, adalah milik Perhutani. “Banjir bandang di Sugihan terjadi sejak penggundulan hutan besar-besaran saat reformasi lalu. Meskipun direboisasi, tetap tidak bisa menggantikan pohon berusia 40 tahun,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejak 6 tahun lalu, warga Bojonegoro telah berusaha berdamai dengan banjir, diantaranya dengan membangun rumah yang tahan banjir bandang, menyesuaikan pola tanam dan mempersiapkan ketersediaan pangan tiga hingga enam bulan ke depan.

“Jadi sudah kami perhitungkan, kalau pas musim banjir kami sudah selesai panen. Tiap hari kami selalu bertanya prediksi cuaca hingga 2-3 hari ke depan,” katanya.

Pada Rabu, ketinggian banjir luapan Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, berangsur surut, namun masih diberlakukan status siaga.(iss/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 8 Juli 2025
29o
Kurs