
Muhammad Pendengar Radio Suara Surabaya yang tinggal di Jalan Wonosari Wetan, Wonokusumo, Semampir mengatakan, di kawasan tempat tinggalnya air PDAM tidak mengalir sejak 1 tahun yang lalu.
“Selama ini warga disini ngangsu beli air. Saya sudah konfirmasi sama penagihnya, katanya 70 persen warga disini padamnya (memang,red) tidak mengalir,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (31/7/2016).
Muhammad mengatakan sudah pernah lapor ke kantor PDAM di Jalan Dr Moestopo pada November 2015 lalu. Namun hingga hari ini, air belum juga mengalir.
Menurutnya, tidak semua lokasi di kawasan tempat tinggalnya itu yang airnya tidak mengalir. Dia mengatakan, salah satu gang di sebelah gang rumahnya, air PDAM bisa mengalir.
“Karena pipanya tergolong pipa lama. Sedangkan di tempat kami pipanya pemasangan baru,” katanya. Dia menambahkan, sejak melapor November lalu, belum pernah ada satupun petugas PDAM yang datang meninjau kawasan tempat tinggalnya.
“Air itu keluar cuma dua hari, kalau banyak warga surabaya yang mudik dan hanya bayar PDAM 10 ribu. Di tempat saya ada yang PDAM-nya keluar menjual airnya ke warga lain. Di sini ada sekitar 50 rumah yang enggak keluar,” ujarnya.
Hal yang sama dikeluhkan oleh Kusdianto, seorang Karyawan di salah satu swalayan di Jalan HR Muhammad. Dia mengaku sudah enam kali membuat surat kepada PDAM melaporkan tidak keluarnya air di kawasan rumahnya, di Jalan Tenggumung Karya Lor, selama setahun.
“Padahal sudah ada pipa tambahan yang sudah dipasang. Tapi sudah hampir setahun kayak gitu. Disampaikan oleh pdam, katanya karena debitnya kurang,” ujar Kusdianto.
Kusdianto hampir serupa dengan Muhammad, melaporkan bahwa di beberapa lokasi di kawasan tempat tinggalnya ada air yang keluar. Padahal, menurutnya, ketinggian jalannya sama dengan tempat tinggalnya.
“Maksud saya, berapa kali saya harus lapor dan kirim surat lagi? Kok sampai sekarang (tidak ada tindakan,red),” katanya.
Mengenai hal itu, Ari Bimo Sakti Manager Sekretariat dan Humas PDAM Surya Sembada mengatakan, baik di kawasan tempat tinggal Muhammad maupun di kawasan tempat tinggal Kusdianto memang perlu penerapan pengaturan khusus soal tekanan air.
“Perlu pengaturan pola-pola tekanan untuk kawasan-kawasan yang memang jauh dari instalasi PDAM. Kendalanya, satu karena jaraknya yang cukup jauh, serta karena pipa-pipa di kawasan itu perlu ada rehabilitasi. Dalam hal ini pembesaran, karena ada pertambahan penduduk,” ujarnya.
Bimo mengatakan, data-data keluhan dan laporan dari warga yang telah mengeluhkan air PDAM yang tidak mengalir cukup lama, sudah tercatat. Bimo mengatakan, PDAM Surya Sembada akan melakukan penyelidikan untuk melakukan rehabilitasi pipa-pipa yang ada di kedua kawasan itu.(den)