Prajurit TNI Siap Berjihad untuk Mempertahankan NKRI

Laporan oleh Ika Suryani Syarief

Sabtu, 19 November 2016 | 18:08 WIB

Presiden di depan sekitar 3.500 prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rabu (15/11/2016). Foto: Setpres

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI mengatakan dalam hal jihad, prajurit TNI sebenarnya juga sangat siap untuk melakukannya.

“Prajurit TNI juga siap untuk berjihad dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Gatot Nurmantyo usai mengikuti istighosah bersama ulama dan masyarakat Sumatera Utara, di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan, Sabtu (19/11/2016).

Menurut Gatot, TNI akan selalu menghargai setiap proses demokrasi, termasuk demonstrasi oleh warga Indonesia.

Namun TNI memiliki kewajiban untuk berperan jika ada upaya yang berniat untuk merusak dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Prajurit saya juga siap berjihad mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila, bersama masyarakat, kita bersama-sama mempertahankan Pancasila,” katanya.

Ketika ditanya kesiapan TNI terkait rencana unjuk rasa pada 2 Desember, dia menyatakan TNI akan lebih banyak berdoa untuk kebesaran dan keutuhan bangsa. “Kesiapan kita berdoa, siapapun yang menghancurkan negara ini, tidak bisa kalau kita berdoa,” katanya.

Menurut dia, pihak-pihak yang memiliki niat menghancurkan NKRI dinilai sebagai orang tidak beragama sehingga akan berhadapan dengan TNI, Kepolisian Indonesia, dengan seluruh masyarakat.

Dari pengalaman sejarah selama ini, Gatot menegaskan tidak ada satu pun pengkhianat bangsa yang bisa hidup di Indonesia. “Tidak ada yang bisa, mau menantang, silakan,” katanya, seperti dilansir Antara.

Ia mencontohkan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo, gerakan yang dipimpin Kahar Muzakkar, termasuk gerakan komunis yang selalu musnah di Indonesia. “(Semua musnah) karena kita selalu berdoa pada Allah SWT,” kata Nurmantyo.(ant/iss)