Bendera Pusaka Kembali Disimpan di Monas

Upacara penurunan bendera merah putih di halaman Istana Merdeka, Kamis (17/8/2017), mendapat perhatian cukup besar dari.masyarakat Jakarta dan sektarnya.

Meskipun mereka mengikuti jalannya upacara di luar istana Merdeka, mereka mengaku cukup terhibur. “Sama saja. Ikut upacara di dalam atau di luar Istana hanya dipisahkan oleh pagar,” kata Nyonya Agnes warga asal Bekasi yang menyaksikan upacara penurunan bendera ini.

Guru bahasa Indonesia itu datang ke Jakarta bersama suami dan dua orang putranya yang ingin melihat langsung upacara penurunan bendera, termasuk beberapa kesenian yang ditampilkan sebelum berlangsungnya upacara.

Joko Widodo Presiden menyempatkan diri menyapa dan foto bersama dengan peserta upacara di luar pagar Istana Merdeka. “Senang disapa dan bisa foto bareng Presiden,” kata Nada asal Pancoran.

Pada upacara penurunan bendera itu, Jokowi dan beberapa menteri mengenakan pakaian baju tradisional dari masing masing daerah.

Tim Merah mendapat tugas dalam upacara penurunan bendera Merah Putih. Posisi pembawa bendera Merah Putih diamanahkan kepada Ruth Cheline Eglesya Purba yang mewakili Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

Satu di antara putri terbaik Sumut berhobi olahraga itu berasal dari SMA Negeri 2 Binjai. Dia merupakan putri dari pasangan Nelson Purba dan Lisbet Herta S. Pandiangan.

Sementara itu, tiga orang lainnya dari Kelompok 8 yang akan menurunkan bendera pada Kamis sore adalah Mohamad Alfin Abas, Komandan Kelompok 8 dari Provinsi Gorontalo, Muhammad Wildan Arsyad Muzakky sebagai penarik bendera yang mewakili Provinsi Jawa Timur, dan Alfares Deo Simangunsong sebagai pembentang bendera dari Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Merah dikomandoi oleh Kapten Mar Herwan Pratama. Pria kelahiran Kijang, 19 November 1987 tersebut saat ini menjabat sebagai Danki G Yonif 6 Marinir. Beliau merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 2008.

Bertindak selaku Komandan Upacara pada sore hari ini ialah Kombes Pol Indra Jafar, S.I.K., yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1995. Pria kelahiran Malang, 16 April 1974, tersebut saat ini menjabat sebagai Kabid Propam Polda Jatim.

Bendera pusaka dikembalikan ke Monas menggunakan kereta kencana yang ditarik enam ekor kuda, dikawal pasukan berkuda dan marching Band.(jos/den)

Teks Foto:
– Bendera Pusaka dibawa kembali ke Monas untuk disimpan.
(Foto: Biro Setpres Istana Negara)