Heri Supriyanto Ketua Paguyuban Warga Rusunawa Romokalisari mengatakan, warga Rusunawa memang beberapa kali menemukan oknum membuang limbah di sekitar lingkungannya.
“Terakhir kali sekitar bulan lalu, sebelum Ramadan. Ada truk kecil membuang kardus dan styrofoam di sekitar jembatan, ditaruh gitu saja,” katanya kepada suarasurabaya.net, Jumat (14/7/2017).
Lokasi pembuangan limbah seringkali memang di lokasi pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) impor tadi malam, di sekitar jembatan yang berjarak 200 meter dari Rusunawa.
“Seringnya buang limbah itu malam menjelang pagi. Kemarin yang terakhir itu jam 01.00 WIB. Sayangnya oknum itu keburu kabur,” ujarnya.
Lokasi jalan di pintu masuk ke rusun ini memang sepi saat malam hari. Karena itulah, menurut Heri, para oknum pembuang limbah ini memilih lokasi dekat rusun.
Tapi baru tadi malam, warga menemukan limbah yang dibuang di sungai itu mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
Bau itu mengakibatkan beberapa warga pingsan, dua orang dirawat di rumah sakit, dan ratusan warga untuk sementara waktu harus diungsikan keluar Rusunawa.
“Kami sudah melaporkan ini ke Polsek Benowo. Beberapa kali memang patroli dilakukan. Tapi sepertinya memang kurang intensif,” kata Heri.
Heri pun berharap, pihak kepolisian lebih sering melakukan patroli di sekitar rusunawa. Dia juga mengharapkan ada tindak lanjut dari Pemkot Surabaya mengenai dampak limbah B3 itu terhadap kesehatan warga.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
