Berita bohong, hoax atau sejenisnya saat ini seakan menjadi trend dan terus menerus hadir dan muncul diberbagai media online termasuk didalamnya adalah media sosial. Berita bohong atau hoax bahkan menjadi tending topic ditengah masyarakat.
“Padahal konsumen media atau masyarakat butuh informasi yang sebenarnya. Informasi yang akurat dan informasi yang benar. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, maka kemudahan lewat internet jadi pilihan memperoleh informasi,” kata Prof. Daniel Edward Fellner dari Arizona State University USA.
Celakanya, lanjut Daniel, informasi yang beredar melalui media sosial atau internet kerap diwarnai dengan munculnya berita-berita bohong atau lebih dikenal sebagai hoax yang tentu saja justru merugikan bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Daniel menganjurkan kepada masyarakat atau konsumen media untuk tidak hanya membaca satu sumber atau satu media saja.
“Cobalah untuk membaca dari banyak sumber. Terutama koran, karena koran sangat kecil kemungkinan menampilkan hoax,” kata Daniel.
Dengan membaca dari berbagai sumber informasi yang disajikan berbagai media, lanjut Daniel dipastikan dapat meminimalisir rancunya informasi yang diinginkan oleh masyarakat konsumen media.
Yessy Anggraini mahasiswi semester 6 Fisip Untag Surabaya membenarkan bahwa sebagai satu diantara cara untuk mengantisipasi hoax dalam mencari informasi adalah dengan membaca lebih dari satu media atau satu sumber informasi.
“Sebagai pembanding. Koran atau media lainnya. Dan tentu saja koran atau media yang dipilih sebagai pembanding juga bukan asal-asalan. Independensi media yang dijadikan pembanding juga harus dipilih, supaya informasi yang kita peroleh akurat dan tidak salah,” kata Yessy.
Kuliah tamu menghadirkan Prof. Daniel Edward Fellner PhD., dari Arizona State University, Amerika Serikat, Selasa (14/3/2017) digelar di lantai 9 kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, diselenggarakan oleh jurusan Ilmu Komunikasi Fisip.(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
