Luluk Diana (38), istri seorang kepala desa, tercatat sebagai warga Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresi. Jenazah Luluk yang ditemukan di Watu Blorok, Kupang Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (8/8/2017) pukul 14.00 WIB, diduga meninggal karena terkena tembakan.
Dugaan tersebut, dari hasil outopsi sementara yang dilakukan tim dokter forensik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Ini diketahui karena ada tanda-tanda luka yang mirip atau menyerupai dengan anak peluru.
Dugaan tersebut dibenarkan Dr. Edi Suyanto, SpF, S.H, M.Kes Kepala Departemen dan SMF Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUA dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Bahwa, pihaknya telah melakukan outopsi jenazah perempuan yang ditemukan di Mojokerto.
“Ada tanda-tanda luka akibat dari benda yang menyerupai atau mirip anak peluru,” kata Dr. Edi Suyanto, saat dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (9/8/2017) malam.
Luka di tubuh korban itu, kata Edi Suyanto, ada pada otak kepala yang sangat vital, sehingga menyebabkan bisa meninggal.
Saat disinggung mengenai radius jarak tembak pada kepala korban, Edi tidak mengetahui pasti. Namun, dia mengungkapkan bahwa korban itu masuk kategori jarak jauh.
“Kalau korban ini diciri-cirikan luka tembaknya diperkirakan jarak jauh. Kalau jarak dekat (ditembak) pasti jebol (kepala), dan berapa jauh tidak bisa memperkirakan,” ujarnya.
Perlu diketahui, Luluk Diana awalnya tidak diketahui identitasnya, saat ditemukan pertama kali di Watu Blorok, Kupang Jetis, Kabupaten Mojokerto. Saat ditemukan, jenazah masih memakai berbagai perhiasan emas putih asli.
Polisi yang mendapat laporan, melakukan olah TKP, kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Untuk tindak lanjut, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya guna dilakukan outopsi.
Saat dioutopsi, baru diketahui korban diduga meninggal karena terkena tembakan. (bry/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
