Anggota DPRD Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa se-Kalimantan mengadu kepada DPP PKB tentang kekayaan alam Pulau Kalimantan yang melimpah tapi hanya sebagian kecil saja yang dinikmati masyarakat Kalimantan. Selebihnya dikuasai pejabat dan orang-orang berduit dari Jakarta.
Sebagai contoh ratusan bahkan ribuan juta ton batu bara dihasilkan dari Kalimantan.
Seharusnya batu bara itu bisa dipergunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik. Tapi faktanya masih cukup banyak di daerah Kalimantan yang belum menikmati listrik. Sedangkan daerah yang sudah memiliki jaringan listrik nyalanya tidak stabil. Terkadang nyala, terkadang mati beda dengan kondisi di Jawa.
Keluhan itu disampaikan langsung kepada Muhaimin Iskandar ketua umum PKB dalam konsultasi anggota DPRD FKB se-Kalimantan dengan DPP PKB di Graha Gusdur Jalan R. Saleh Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).
Muhaimin Iskandar ketua umum PKB mengatakan, keluhan anggota DPRD Kalimantan yang disampaikan ke DPP merupakan problem yang juga terjadi di pulau lain.
Kekayaan alam yang melimpah tidak dinikmati oleh masyarakat tapi oleh orang. Sedang masyarakat hanya menjadi penonton saat kekayaan alamnya dikeruk dan dinikmati orang lain.
“Ini fakta yang dibawa dari daerah bukan mengada-ada,” kata Muhaimin.
Kalau mau dikelola secara benar, kekayaan Kalimantan cukup untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus untuk memperkecil ketimpangan antara Jawa dengan luar Jawa.
Contoh lain yang disampaikan Muhaimin adalah polemik tentang tambang emas Freeport di Papua.
Pemerintah terkesan takut dan maju mundur untuk menekan PT Freeport agar tunduk dan menghormati aturan di Indonesia. Tidak sebaliknya Indonesia yang diatur oleh Freeport
Menurut Muhaimin, keluhan anggota DPRD FKB Kalimantan tentang kekayaan alam di Kalimantan yang lebih banyak dinikmati orang akan diteruskan ke presiden. (jos/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
