Minggu, 28 April 2024

Kemarau Ekstrem, LSM Lingkungan Ingatkan Hemat Air

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Kemarau dengan suhu hingga lebih 30 derajat celcius di Kota Surabaya menjadi saat yang tepat melakukan kampanye untuk berhemat air.

Zamroni Direktur Tunas Hijau mengingatkan bahwa kemarau dan kekeringan adalah persoalan yang tidak bisa diantisipasi dalam waktu singkat untuk dicarikan solusinya.

“Karena berbeda dengan banjir yang bisa cepat dilakukan antisipasi atau pemecahan solusinya. Kemarau dan kekeringan butuh waktu lebih panjang antisipasinya. Ini yang musti diingat, dan harus segera dilakukan tindakan,” terang Zamroni.

Gerakan hemat dan bijak menggunakan air, kata Zamroni harus dimulai sekarang juga demi mendapatkan dampak positif yang bisa jadi dapat dirasakan pada 5 hingga 10 tahun ke depan.

“Gerakan hemat air bisa diawali dengan menampung sisa air yang tidak tercemar ke dalam tanah. Disiramkan pada tanah sekitar rumah, menampung air dari AC, atau menyiramkan sisa air pada tanaman,” kata Zamroni.

Aksi itu memang terlihat tidak signifikan jika hanya dilakukan oleh 1 atau 2 orang saja. “Tapi gerakan itu jadi sangat signifikan dan terasa dampaknya jika jutaan orang melakukannya di setiap wilayah. Itupun akan sangat terasa dampaknya dalam kurun waktu agak lama,” ujar Zamroni.

Oleh karena itu Zamroni mengingatkan, sebagai satu diantara langkah nyata yang bisa dilakukan masyarakat mengantisipasi dampak kemarau ekstrem seperti saat ini adalah gerakan hemat air.

“Harus dimulai dari sekarang. Karena kandungan air tanah harus tetap dijaga keberadaannya. Air tanah menjadi penting disaat kemarau ekstrem atau kekeringan terjadi. Air tanah menjadi sangat dibutuhkan tanaman pepohonan agar tetap tumbuh dan jadi pelindung manusia di musim kemarau,” pungkas Zamroni.

Selain melakukan gerakan hemat dan bijak menggunakan air, Zamroni juga mengingatkan di kemarau ekstrem seperti ini merupakan waktu yang tepat membuat resapan biopori.

“Lubang resapan biopori menjadi sangat dibutuhkan untuk memberikan kekuatan bagi keberadaan kandungan air tanah. Dan itu sangat penting untuk persediaan air tanah di musim kemarau. Yang pasti gerakan hemat air dan pembuatan resapan biopori harus segera dilakukan,” tegas Zamroni saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (22/9/2017).(tok/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs