Kamis, 25 April 2024

Menristekdikti Luncurkan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Mohammad Nasir Menristekdikti. Foto: Antara

M Nasir Menristekdikti meluncurkan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/3.2017) malam.

Peluncuran yang dirangkai dengan acara peringatan Dies Natalis Ke-41 UNS itu sekaligus menandai deklarasi gerakan serupa di 40 kampus negeri seluruh Indonesia.

“Semoga Kampus Nusantara Mengaji menjadi solusi menangkal gerakan kekerasan yang selama ini semakin mengkhawatirkan,” kata Nasir dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

Hadir dalam acara itu antara lain Mahfud MD mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Muhammad Nuh mantan Mendikbud, Ary Ginanjar Pendiri ESQ, dan Prof Ravik Karsidi Rektor UNS.

Nasir menjelaskan Nusantara Mengaji sudah dilakukan secara rutin sejak 2016. Ia turut mendeklarasikan gerakan ini bersama beberapa tokoh seperti KH Said Aqil Siraj Ketua Umum PBNU dan KH Ahsin Sakho Muhammad di PTIQ Jakarta.

“Saya yakin dengan menghatamkan Al Quran dapat memperkuat mental mahasiswa serta meminimalkan gerakan radikalisme di kampus,” ujar Nasir.

Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Rektor UNS yang telah mengoordinasikan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji kepada 40 kampus di seluruh Indonesia.

M Nuh Mantan Mendikbud mengungkapkan bahwa ide dasar Kampus Nusantara Mengaji adalah untuk memberikan penghargaan kepada anak-anak yang hafal Al Quran.

“Kita semua ingin memberikan penghargaan apa pun yang punya prestasi. Jika selama ini prestasi diukur oleh olimpiade-olimpiade, mengapa pihak terkait tidak mengakui prestasi menghafal Al Quran,” kata dia.

Mahfud MD yang juga memberikan sambutan menambahkan bahwa mahasiswa sebaiknya tidak hanya mengembangkan aspek rasional, tapi juga harus mengasah keimanan dan spiritual.

Secara terpisah, Jazilul Fawaid Koordinator Nasional Nusantara Mengaji berharap peluncuran Kampus Nusantara Mengaji dapat mengurangi radikalisme di kampus, mencegah tawuran antarmahasiswa, serta mengurangi berbagai kasus pergaulan bebas di kampus.

“Ini merupakan ikhtiar batin dan spiritual kita memperkuat bangunan intelektual kampus,” katanya.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs