Kamis, 28 Agustus 2025

Menurunnya Jiwa Nasionalisme Menjadi Ancaman NKRI

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Menurunnya jiwa nasionalisme menjadi ancaman NKRI. Pesan moral ini disampaikan KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, sehubungan dengan peringatan hari HUT ke 72 Kemerdekaan RI.

Sebagian masyarakat sudah tidak peduli, acuh tak acuh melihat kondisi bangsa dan negaranya.

“Bicara aku cinta Indonesia, aku cinta tanah air, aku cinta NKRI, aku cinta Bhineka Tunggal Ika, hanya sebatas retorika. Bahasa santrinya tidak disertai dengan pengamalan,” kata Aqil di Kantor Lembaga Ormas Islam Jl Keramat VI Jakarta Pusat, Senin (14/8/2017).

Dalam pengamatan anggota dewan pengarah pengamalan nilai-nilai Pancasila, menurunnya rasa nasionalisme terjadi sejak reformasi.

Dimana orang boleh menyampaikan pendapat di muka umum dengan sebebas-bebasnya. Rakyat boleh menghujat presiden menginjak-injak dan membakar foto presiden sebagai simbul begara.

Orang ramai mendirikan Ormas, dan partai politik karena masing-masing ingin menjadi pemimpin. Mengutip data dari Menkum HAM Ormas di Indonesia lebih dari 300 ribu Ormas

Mereka melakukan semuanya itu dengan berlindung di balik demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat, yang dilindungi oleh undang-undang serta Hak Asasi Manusia.

Contoh lain, munculnya paham radikalisme, terorisme dan benih-benih ingin memisahkan diri dari Indonesia. Kalau ini dibiarkan negara ini bisa kacau kata Said Agil.

Menurut Ketua Umum PBNU, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan harus dipagari dengan persatuan dan rasa nasionalisme.

Penjajah Belanda yang menguasai Indonesia selama 350 tahun bisa dikalahkan, karena persatuan dan rasa nasionalisme rakyat Indonesia kala itu tidak diragukan. “Bagaimana dengan kondisi masyarakat sekarang,” tanya Said Aqil.

Jangankan sampai angkat senjata bertempur di medan perang seperti jaman revolusi merebut kemerdekaan. Mengibarkan Bendera Merah Putih untuk menyambut HUT kemerdekaan saja tidak mau. Paling pembantunya yang diperintahkan memasang bendera.

Said Aqil juga mengatakan menurunnya rasa nasionalisme tersebut secara tidak langsung dampak dari Pilkada. Bangsa ini menjadi terkotak-kotak.(jos/ipg)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 28 Agustus 2025
25o
Kurs