Muhammad Wahyudin Direktur SDM dan Umum PT Dharma Lautan Utama mengklarifikasi penipuan berkedok rekrutmen karyawan di perusahaannya.
PT Dharma Lautan Utama (DLU), perusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa kapal tunda dan tongkang.
“Ada salah seorang datang di perusahaan melakukan konfirmasi, menanyakan tes wawancara di PT Dharma Lautan Utama pada 27-28 Juli 2017. Kami dari perusahaan kemudian mengecek dari suratnya, ternyata tidak ada perekrutan ataupun tes wawancara karyawan baru,” katanya kepada suarasurabaya.net, Selasa (25/7/2017).
Setelah itu, pihak perusahaan PT DLU mengecek lembaran surat yang dibawa oleh satu di antara orang yang mengkonfirmasi tes wawancara. Menurut Wahyudin, lembaran surat yang dibawa pelamar itu palsu.
“Kop surat milik PT DLU yang resmi itu ada di pinggir sisi kanan, di sisi kiri adalah sertifikasi ISO, kemudian alamatnya selalu tercantum di bawah. Kalau yang palsu, kop di lembaran kertas itu ada di tengah, dan alamatnya jadi satu di atas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, setiap melakukan perekrutan karyawan, PT DLU tidak pernah memungut biaya. Namun, di dalam lembaran kertas palsu itu sebanyak 20 orang yang tercantum dikenakan biaya dengan alasan untuk adminitrasi perusahaan.
“Untuk meyakinkan para korban, di lembaran kertas pemanggilan untuk perekrutan karyawan yang palsu itu diujung kiri ada tanda tangan Dirjen Perhubungan Laut yaitu Ir. A. Tonny Budiono. Padahal itu palsu,” ujarnya.
Dari kasus itu, Wahyudin mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan tidak menanggapi SMS atau WhatsApp terkait lowongan pekerjaan di PT DLU.
PT DLU tidak pernah menginformasikan lowongan kerjas melalui email, SMS dan WhatsApp. Apalagi, ada yang sampai menghubungi agar melakukan transfer uang, terutama masyarakat yang di luar Surabaya
“Lebih baik dicek terlebih dahulu. Perusahaan kami ada situs resminya www.dluonline.co.id. Semua informasi ada dalam situs. Masyarakat juga bisa menghubungi nomor perusahan yang resmi yaitu 0315353505 atau 0315346203,” ujarnya.
Dengan adanya kasus ini, PT DLU akan membuat laporan resmi ke kantor polisi. Dengan harapan, tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban modus penipuan semacam ini, serta menyangkut nama baik perusahaan tersebut. (bry/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
