Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akan memperketat pengawasan di toko-toko bahan kimia. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan bahan kimia tertentu sebagai bahan merakit bom.
AKBP Ronny Suseno Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengatakan, pengawasan akan dilakukan pada para pembeli bahan-bahan tertentu yang bisa disalahgunakan untuk membuat bom. Pihaknya akan memantau siapa saja pembeli bahan kimia yang sekiranya mencurigakan.
“Bahan yang digunakan tersangka memang potasium yang dibeli dari toko bahan kimia di seputaran Surabaya. Kalau untuk pencegahan, kami akan melakukan pengawasan pada pembeli bahan kimia berbahaya,” katanya, Jumat (15/12/2017).
Ronny mengatakan, cara merangkai bom berdaya ledak ringan seperti yang dirakit oleh tersangka EW (42), mudah sekali dipelajari dari tutorial internet.
Menurut Ronny, sangat mungkin ilmu merakit bom ini ditiru oleh orang lain. Sebab, di dalam tutorial di internet ada beberapa yang detil ada beberapa yang tidak.
Sekadar diketahui, sebuah bom rakitan yang dibungkus dengan dus book HP meledak di sebuah warung depan PT Bahana Line Jalan Laksda M. Nasir Surabaya, sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (11/12/2107).
Setelah penyelidikan tiga hari, polisi berhasil menangkap EW (42) warga Bulak Banteng sebagai pelakunya. EW mengaku terbakar cemburu karena istrinya diselingkuhi oleh korban AW. Bom tersebut dikirim oleh tersangka melalui jasa ojek online. Saat diterima korban dan dibuka langsung meledak. Dalam kejadian ini, korban hanya mengalami luka ringan di tangan. (bid/ipg)