Polrestabes Surabaya, selama 13 hari menjalankan Operasi Patuh Semeru, menindak 21 ribu pelanggaran lalu lintas di seluruh Surabaya.
AKBP Adewira Negara Kasatlantas Polrestabes Surabaya mengatakan, jumlah pelanggaran ini meningkat 36 persen dari tahun lalu, yang hanya terjadi 15.600 pelanggaran.
“Peningkatan angka pelanggaran ini menunjukkan kesadaran masyarakat Surabaya mengenai aturan yang ada masih rendah,” ujarnya di Polrestabes Surabaya, Selasa (23/5/2017).
Dia juga memperkirakan, ada faktor lain yang mempengaruhi pelanggaran ini.
Yakni bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Surabaya.
“Sehingga peluang terjadinya pelanggaran, makin besar,” katanya.
Operasi Patuh Semeru 2017 dinyatakan selesai, Senin (22/5/2017).
Peningkatan pelanggaran ini, tidak sesuai dengan harapan Kapolrestabes Surabaya.
Pada pembukaan operasi terpusat ini, 9 Mei lalu, Mohammad Iqbal Kapolrestabes Surabaya berharap terjadi penurunan pelanggaran lalu lintas hingga 35 persen, bahkan 50 persen.
Adapun tujuan Operasi Patuh Semeru ini, untuk menciptakan kondisi ketertiban lalu lintas menjelang arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri tahun ini.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
