Kamis, 25 April 2024

Pemkot, PJB, dan ITS Kerja Sama Kembangkan Panel Surya di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat menandatangani kerja sama dengan PJB dan ITS untuk pengembangan energi terbarukan di Surabaya, Senin (23/10/2017). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) mengembangkan panel surya sebagai energi baru dan terbarukan di Surabaya.

Iwan Agung Firsantara Direktur Utama PJB mengatakan, dalam kerja sama ini sudah ada pembagian peran masing-masing pihak.

“Pemkot yang akan menyediakan lahan, lalu PJB menyediakan solar panel, dalam hal ini ada pendanaan, sedangkan ITS engineering-nya,” katanya saat penandatanganan MOU, Senin (23/10/2017).

Turut hadir di acara penandatanganan kerja sama pengembangan panel surya di Surabaya ini, Joni Hermana Rektor ITS.

Panel surya yang akan dibangun di Surabaya, kata Iwan, diperkirakan mampu menghasilkan 1 megawatt listrik setiap satu hektare lahan dengan nilai investasi USD 1,2 juta.

“Nanti kita lihat lagi, kapasitas akan disesuaikan,” ujarnya.

Rencananya, panel surya ini akan dibangun di beberapa lokasi di Surabaya, bergantung lahan yang bisa disediakan oleh Pemkot Surabaya.

Selain dengan tenaga surya, PJB melihat, ada potensi lain di Surabaya yang bisa dikembangkan sebagai energi terbarukan.

“Kali Jagir itu aliran airnya masih bisa dimanfaatkan, tapi kami masih harus melihat sisi potensi dan engineering-nya,” kata Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, akan menyediakan lahan untuk penempatan panel surya.

Di Surabaya, kata dia, ada banyak lahan yang bisa digunakan, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

“Tapi pemilihan lahan ini biar dilakukan PJB dan ITS melalui survei, apakah sudah memenuhi standar atau tidak,” kata Risma.

Wali Kota Surabaya dalam acara penandatanganan kerja sama itu banyak mengucapkan terima kasih kepada PJB dan ITS.

Menurutnya, apa yang akan dilakukan dalam kerja sama ini mampu mewujudkan Surabaya sebagai kota yang ramah lingkungan.

Risma mengatakan, jumlah penduduk di Surabaya, termasuk kebutuhan lahan dan pangan serta kebutuhan listrik akan semakin meningkat setiap tahunnya.

“Kami sangat berterima kasih sekali karena ini sangat mendukung program Pemkot Surabaya,” kata Risma saat menyampaikan sambutannya.

Kepada warga Surabaya, Risma mengingatkan agar lebih cerdas mengelola energi. Kalau tidak, akan ada kesulitan yang akan dihadapi di kemudian hari.

Berkaitan energi listrik di Surabaya, Risma mengatakan pengembangan TPA Benowo sudah sangat positif.

Dia memperkirakan, pada akhir 2018 mendatang, TPA Benowo sudah bisa menghasilkan listrik mencapai 11-12 megawatt.

“Saat ini komponen barang impor yang sudah datang sekitar 30 persen, sedangkan konstruksi sudah hampir selesai,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs