Kebebasan pers perlu disertai etika karena di atas kebebasan masih ada persoalan yang harus dicapai yaitu asas keadilan dan kedamaian. Demikian disampaikan Jusuf Kalla Wakil Presiden saat membuka peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia atau World Press Freedom Day (WPFD) di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Sementara, perwakilan UNESCO menyampaikan, saat ini media baru seperti media sosial sudah berkembang. Ada pendapat media sosial bukan media pers. Media sosial banyak menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Meskipun media sosial berkembang, bukan berarti media mainstream tidak punya peran. Wakil dari UNESCO dan Jusuf Kalla tadi bilang, peran media mainstream adalah untuk validasi. Sarana untuk memberikan informasi yang benar seperti apa. Informasi pemberitaan yang sungguh-sungguh bisa dipertanggung jawabkan secara kaidah jurnalistik,” kata Errol.
Rangkaian acara peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia atau World Press Freedom Day (WPFD) di Jakarta telah berlangsung sejak 1 Mei 2017. Sedangkan acara utama berlangsung pada Rabu dan Kamis (4/5/2017).(iss/ipg)
Teks Foto:
– Suasana dalam diskusi digitalisasi peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia atau World Press Freedom Day (WPFD) di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Foto: Errol Jonathans suarasurabaya.net