Jumat, 29 Maret 2024

Ribuan Warga Surabaya Terima Bantuan Pangan Nontunai

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sebanyak 2.000 warga Surabaya dari 5 kecamatan di Surabaya antre mencairkan bantuan dari Kementerian Sosial di Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (11/2/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Sebanyak 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan nontunai (BPNT) di Surabaya menerima pencairan bantuan sembako, di Gelora Bung Tomo, Minggu (11/2/2017).

Ribuan KPM ini menerima BPNT sebesar Rp220 ribu untuk dua bulan, Januari dan Februari 2017, di rekening e-warung masing-masing.

Hari ini, mereka bisa mencairkan bantuan bahan pangan pokok ini dengan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang telah mereka miliki.

Setelah mendengarkan pemaparan penyelenggara, baik dari Kementerian Sosial, perbankan, dan Badan Urusan Logistik, mereka pun antre di kios-kios yang telah tersedia.

Ribuan ibu-ibu KPM ini pun berdesakan untuk mencairkan bantuan ini. Beberapa anak kecil yang turut diajak oleh ibunya harus dievakuasi agar tidak tergencet di dalam antrean.

Andi ZA Dulung, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos mengatakan, pencairan program BPNT secara massal untuk 2.000 KPM dari lima kecamatan di Surabaya ini merupakan yang pertama kali di Indonesia.

Sebelumnya, pencairan bantuan ini sudah diuji coba di beberapa daerah lain tapi tidak secara serentak seperti di Surabaya, hari ini.

Kemensos mencatat, total penerima BPNT di Surabaya sebanyak 72.450 KPM. Masih ada 70.450 KPM yang akan menerima pencairan bantuan ini pada 23 Februari mendatang.

“Saat ini, sudah tersedia 404 e-warung di Surabaya yang siap menyalurkan BPNT ini kepada KPM. Di GOR Bung Tomo ini, tadi sebelum Bu Mensos datang, sebagian sudah mulai berbelanja beras 5 kilo dan gula 1 kilo,” kata Andi ZA Dulung, Minggu (13/2/2017).

Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial mengatakan, kalau dalam pemberian bantuan beras miskin (raskin) dan beras sejahtera (rastra) masyarakat tidak bisa memilih, melalui program BPNT ini masyarakat bisa memilih kualitas beras.

Ada dua pilihan kualitas beras dalam program ini. Beras kualitas medium plus yakni seharga Rp45 ribu untuk lima kilogram dan beras kualitas medium seharga Rp39.500 per lima kilogram.

“Nah kalau mereka ambil medium plus berarti mereka masih punya uang Rp65 ribu, itu bisa dibelikan gula, dan kebutuhan lain-lain,” kata Khofifa Indar Parawansa, di sela selesai acara pemberian BPNT di Gelora Bung Tomo.

Dia menegaskan, KPM di Surabaya yang belum menerima bantuan raskin dan rastra melalui program BPNT akan disisir agar segera mendapatkan bantuan ini. “Mulai hari ini akan disisir, yang belum mendapat raskin dan rastra,” ujar dia.

Khofifah menjelaskan, pada 2017 ini sudah ada 1,4 juta KPM di seluruh Indonesia yang telah terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Kemensos telah menyiapkan anggaran untuk bantuan ini mencapai Rp1,6 triliun pada 2017. Sehingga masing-masing KPM akan menerima kurang lebih Rp2 juta per tahun sebagai bantuan PKH, dan Rp110 ribu per bulan dalam bentuk BPNT.

Penyaluran BPNT ini nantinya akan melalui e-warong yang jumlahnya telah mencapai 9.782 agen. Sukesi Kadinsos Jatim mengatakan, khusus untuk di Jawa Timur, bantuan bagi PKM pada 2017 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Yakni dari Rp4 triliun pada 2016 menjadi Rp6 triliun tahun ini. (den/bry/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs