Yohanes pendengar Radio Suara Surabaya warga Sidoarjo mengadukan bahwa spion mobil Nissan X Trail yang dia kendarai mengalami kerusakan setelah dipukul dan dipatahkan beberapa rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson, Minggu (5/3/2017).
Kata Yohanes, saat itu rombongan Moge sedang melintas di Gedangan selepas pukul 10.00 WIB tadi. Saat itu, lalu lintas di seberang Puri Surya Jaya sedang padat. Mobil yohanes di lajur kiri saat dia mendengar bunyi sirine dari belakang.
“Posisi sebelah kanan ada truk dan setelah truk berpindah saya pindah ke kanan. Ternyata, rombongan motor gede belum selesai dan masih ada iring-iringan lain yang panjang. Saya tidak menyadari karena rombongan itu ada di sisi kanan dan kiri saya juga,” terangnya.
Karena dianggap menghalangi konvoi, kaca spion sebelah kiri mobil Yohanes tiba-tiba dipukul dengan tangan salah satu peserta konvoi hingga pecah. Karena terkejut, Yohanes pun mengklakson mobilnya beberapa kali. “Spion saya dipukul, otomatis saya nglakson-nglakson,” kata dia.
Selanjutnya, tiba di sebuah Depo Bangunan, mobil Yohanes dihentikan oleh rombongan motor gede itu. Yohanes langsung membuka jendela dan salah satu anggota rombongan mengatakan, “Kamu nutupin jalan!” Demikian Yohanes menirukan perkataan mereka. “Lalu mereka memukul dan mematahkan spion kanan mobil saya,” kata Yohanes.
Yohanes yang sempat bingung langsung meminta maaf kepada rombongan pengendara moge itu, lalu menghubungi Radio Suara Surabaya.
Selain mengalami kerugian materi, keluarga Yohanes syok akibat kejadian itu. Apalagi saat itu Yohanes sedang bersama tiga anaknya dalam perjalanan pulang dari Gereja. Yohanes mengaku tidak hendak menghubungi polisi, mengingat keluarganya masih syok dan ingin pulang.
Menanggapi kejadian ini, Toni Wahyudi Ketua HDCI Jawa Timur meminta maaf atas kejadian tersebut. Sebagai ketua, Toni menegaskan akan mengganti rugi dan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas, termasuk mencari siapa anggotanya yang arogan.
“Setelah kami cek, memang ada agenda HDCI Surabaya menuju Bromo. Memang benar itu rombongan HDCI Surabaya, tapi masih kami telusuri, itu (moge yang menghadang dan merusak spion) milik siapa,” kata Toni.
Menurut Toni, ada sebanyak 38 motor yang turut dalam touring ke Bromo. Dia mengaku telah menghubungi beberapa pengurus untuk mencari pemilik kendaraan yang melakukan tindakan arogan.
“Kami minta nomor kontak korban, akan saya datangi langsung. Pasti ada ganti rugi. Nanti saya ketemu langsung dengan Pak Yohanes,” ujarnya.
HDCI menurut Toni memiliki slogan, “NO COMPLAIN NO ACCIDENT” sehingga kejadian seperti yang dialami Yohanes tidak dibenarkan.
“Kami banyak sekali memberikan sanksi kepada member-member kami. Karena kami punya slogan itu. Kalau ada accident seperti in, ada sanksi hingga kami keluarkan dari HDCI,” kata Toni seraya menambahkan, sebenarnya banyak kegiatan HDCI yang positif.(den/rst)