Rabu, 22 Oktober 2025

Ruwatan Kali, Agar Burung Kuntul Kembali Terbang di Atas Kali Surabaya

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Prosesi ruwatan Kali Surabaya dengan menebar benih ikan di sekitar Rulak Gunung Sari, Sabtu (25/3/2017). Foto : Taufik suarasurabaya.net

PT Perum Jasa Tirta kembali menggelar ruwatan Kali Surabaya, Sabtu (25/3/2017). Bertempat di Rolak Gunung Sari, ruwatan ini merupakan bagian dari hari air sedunia yang diperingati setiap tahun.

Ruwatan sendiri digelar dengan memotong tumpeng yang dipimpin Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur, kemudian wayangan, tanam pohon dan menebar bibit ikan di Kali Surabaya.

“Ruwatan ini bagian dari upaya kami berdoa agar biota Kali Surabaya terus terjaga. Masyarakat juga agar sadar dan selalu bisa merawat Kali Surabaya,” kata Imam Rohani, Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH).

Menurut Imam, ruwatan kali ini merupakan yang ke enam kalinya berturut-turut dilakukan KLH bersama Perum Jasa Tirta. Dengan rutawan, masyarakat mencoba diingatkan kembali bahwa kehidupan tidak bisa lepas dari sungai sehingga menjaga sungai harus dilakukan.

Sementara itu Taufiqurahman Kepala Divisi Jasa Asa II Perum Jasa Tirta I mengatakan kondisi Kali Surabaya sebenarnya sudah sangat baik dibandingkan tahun 2000 dimana saat itu ikan sakarmud atau pembersih kaca saja tidak bisa hidup.

“Saat ini, Kali Surabaya sudah membaik, ikan-ikan khas Kali Surabaya seperti Rengkik, Jendil dan Keting saat in sudah mulai gampang ditemukan di Kali Surabaya,” kata dia.

Burung kuntul pencari ikan saat ini juga mulai banyak muncul di Kali Surabaya yang menandakan banyak ikan yang bisa dimakan burung.

Di tempat yang sama, Gus Ipul mengatakan kondisi lingkungan khususnya sungai memang harus terus dijaga. “Tadi saya ngobrol dengan rektor ITS, menurut dia saat ini rasio air di Jawa 0,4 persen, padahal rasio air idelanya kurang dari 0,25 persen,” kata Gus Ipul.

Jumlah mata air saat ini juga terus menurun. Di Sungai Brantas yang dulunya memiliki sumber mata air lebih dari 300, saat ini kurang dari 200 sumber mata air.

Dari sisi pencemaran lingkungan, Gus Ipul juga mengatakan jika saat ini ternyata juga baru 40 persen perusahaan yang telah memiliki instalasi pengolah air limbah (IPAL). Begitu juga di sepanjang Kali Surabaya yang harusnya memiliki 98 IPAL komunal saat ini ternyata baru terbangun 20 buah saja.

“Ini tentu PR kita bersama agar kualitas lingkungan khususnya sungai terus terjaga,” kata Gus Ipul. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Rabu, 22 Oktober 2025
25o
Kurs