
Mulai awal Januari-November 2017 terjadi sekitar 500 kali kebakaran di Kota Surabaya.
Bambang Vistadi Kabid Pembinaan Operasional Dinas PMK Kota Surabaya mengatakan, jumlah kebakaran tahun 2017 ini sama dengan 2 tahun lalu karena tahun 2016 lalu berjumlah 300 kasus kebakaran.
Kata Bambang, kebakaran tahun 2017 ini didominasi kebakaran bangunan sebanyak 372 kasus dan kebakaran kendaraan sebanyak 28 kasus.
“Penyebab utama kebakaran selain karena keteledoran juga karena arus pendek listrik,” kata Bambang pada Radio Suara Surabaya.
Berdasarkan laporan dari korban kebakaran, lanjut Bambang, kerugian sampai di angka Rp15 miliar.
Sementara untuk korban meninggal dunia ada 1 orang dan korban luka sebanyak 21 orang yang didominasi oleh petugas PMK.
“Untuk kasus kebakaran bangunan perumahan memang rata-rata tidak ada Apar. Kalau bangunan perkantoran dan industri sudah ada hydrant dan Apar yang rata-rata berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Dengan meningkatnya kasus kebakaran tahun 2017 ini, Bambang berpesan pada masyarakat untuk melakukan pengecekan LPG dan listrik saat bepergian. “Karena rata-rata kejadian kebakaran terjadi saat rumah dalam kondisi kosong,” katanya. (dwi/ipg)