SH, tersangka pembuat uang palsu yang ditangkap Tim Anti Bandit Polsek Karangpilang sudah melakukan aksinya selama dua bulan.
SH tidak sendirian, dia dibantu oleh dua tersangka, TN dan MH, yang mengedarkan uang palsu tersebut ke pasar-pasar tradisional di Surabaya, Lamongan, dan Madura.
Kombes Pol Mohammad Iqbal Kapolrestabes Surabaya menjelaskan, tersangka TN berperan sebagai pengedar. Dia membeli uang palsu sebesar Rp1,5 juta dengan membayar Rp500 ribu ke tersangka SH.
“Tersangka TN ini sudah membeli uang palsu ke tersangka SH sebanyak dua kali. Tersangka TN mengedarkan uang palsunya lebih banyak dibelanjakan di pasar tradisional daerah Balongsari, Surabaya,” kata Kombes Pol Mohammad Iqbal, Senin (24/7/2017).
Sedangkan, tersangka MH sudah membeli uang palsu sebanyak tiga kali ke tersangka SH. Setiap pembelian uang palsu sebesar Rp1,5 juta, tersangka MH membayar Rp500 ribu ke tersangka SH.
“Kalau tersangka MH ini mengedarkan uang palsunya di pasar tradisional daerah Balongsari, Keputran, dan Pasar Wonokromo. Kalau tersangka utamanya SH sendiri mengedarkan di Lamongan, dan Pulau Madura seperti Bangkalan, Pamekasan dan Sampang,” ujar mantan Kapolres Jakarta Utara ini.
Perlu diketahui, tersangka ST ditangkap pertama kali oleh Tim Anti Bandit Polsek Karangpilang, pada Sabtu (8/7/2017) di pasar tradisional dekat Jalan Kedinding Surabaya saat membawa banyak uang palsu.
Dari penangkapan SH, polisi mengembangkan kasus itu lagi sehingga keesokan harinya polisi menangkap dua tersangka lagi yaitu TN dan MH di tempat terpisah. Tersangka TN ditangkap di Kedungmangu, sedangkan MH ditangkap di tempat kos di Bulak Rukem, Wonokusumo.
Dari penangkapan ketiga tersangka, polisi menyita uang palsu pecahan Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu dan Rp100 ribu, totalnya diperkirakan sekitar Rp4 juta uang palsu yang siap diedarkan. Serta printer, gunting, kertas HVS, kerta kado. (bry/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
