Jumat, 3 Mei 2024

Azwar Anas Pastikan BEC 2018 Akan Lebih Atraktif Dibanding Sebelumnya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Seorang peserta tampil dan pelaksanaan BEC 2017. Foto: Antara

Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi menjanjikan pergelaran ‘Banyuwangi Ethno Carnival 2018’ akan tampil lebih atraktif dibandingkan penyelanggaraan tahun-tahun sebelumnya.

“BEC tahun ini kami kemas lebih atraktif dari tahun-tahun sebelumnya. Konsepnya baru, seperti tema busananya yang lebih beragam, konsep panggung yang berbeda hingga penampilan talent-talent BEC yang lebih atraktif,” ujar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (25/7/2018).

Antara melansir, Banyuwangi akan kembali menggelar parade fashion etnik BEC pada Minggu (29/7/2018). Karnaval etnik yang digelar tiap tahun sejak 2011 ini telah ditetapkan sebagai ‘Top 10 Calendar of Event 2018’ oleh Kementrian Pariwisata (Kemenpar).

Azwar Anas Bupati mengatakan BEC merupakan salah satu atraksi wisata budaya daerah yang dibalut dalam kemegahan karnaval modern. Setiap tahunnya, BEC menyuguhkan kreasi busana dengan tema berbeda yang berakar pada seni dan tradisi lokal.

Tahun ini, katanya, BEC mengangkat tema ‘Puter Kayun’, yakni tradisi para leluhur warga Boyolangu, Banyuwangi, menaiki delman hias menuju Pantai Watu Dodol untuk menggelar selamatan pada hari kesepuluh bulan Syawal.

“BEC konsisten selalu mengusung tema yang berakar pada tradisi lokal untuk kami perkenalkan ke publik global. Semoga dengan strategi budaya ini kita bisa menghargai produk budaya Nusantara yang sangat beragam untuk saling bersanding dengan budaya global,” ujar Anas dalam pernyataan tertulisnya.

Anas mengatakan, konsep BEC tahun ini lahir dari hasil kolaborasi para pelaku seni Banyuwangi dengan akademisi seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo yang melibatkan koreografer tari ternama Eko Supriyanto yang ikut mengonsep aksi tari dalam pembukaan Asian Games 2018.

MY Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi mengatakan, tema besar ‘Puter Kayun’ akan dipecah menjadi 10 subtema yang dituangkan dalam 120 busana etnik.

“Banyaknya tema ini untuk memberikan suasana baru bagi penonton. Kami juga ingin berbagi wawasan yang lebih luas dan mendalam kepada wisatawan tentang makna filosofis dari subtema tradisi yang diangkat. Jadi tradisi lokal yang diangkat kami eksplorasi lebih dalam,” katanya.

BEC tahun ini juga mengajak para pengunjungnya bisa lebih menikmati atraksi karnaval. Pasalnya, selain ada panggung utama, akan disediakan 10 panggung yang tematik, menyesuaikan subtema BEC yang diangkat tahun ini.

Kesepuluh subtema tersebut adalah Kupat Lepet, Tapekong, Oncor-oncoran, Keris, Buyut Jakso, dan Gedogan. Ada juga sub tema jaran (kuda), dongkar (delman), ejeg (kusir), dan segoro (pantai) watu dodol.

“Bagian-bagian dari tradisi Puter Kayun diangkat jadi subtema yang dituangkan dalam tema busana. Mulai dari makanan khas, hiburan, aksesoris pelengkapnya, tokohnya, dokar, hingga Pantai Watu Dodolnya,” ujar Bramuda.

BEC juga dipastikan makin seru dengan penampilan 100 penari gandrung, sendra tari, dan puluhan musisi Banyuwangi yang terkenal dengan lagu berbahasa Osing.(ant/tin/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs