Muhammad Fardana Ikhsan (27) seorang pemuda asal Kedung Klinter Gang V No. 6, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya, yang sempat diikat oleh ibunya karena gangguan kejiwaan, berhasil dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Pemuda yang akrab disapa Dana itu, dijemput oleh Kompol David Triyo Prasojo Kapolsek Tegalsari bersama pihak Dinas Sosial Surabaya dan Puskesmas Kedungdoro. David mengatakan sebelumnya pihaknya telah melakukan pendekatan dengan keluarga Dana, untuk memberi pengertian, agar Dana bisa dirujuk ke rumah sakit jiwa.
“Kemarin kita sudah datang dengan melakukan pendekatan dengan Ibu dari adik Dana, untuk bisa kita evakuasi dan digeser ke RS Menur. Setelah kita koordinasi, ternyata keluarganya sangat kooperatif. Kemudian kita langsung koordinasi dengan dinas terkait, yang dalam hal ini kita koordinasi dengan dinas sosial dan puskesmas Kedungdoro,” kata David, setelah mengantar Dana ke ambulan, Kamis (29/3/2018).
Sementara untuk Ibunya Dana, lanjut David, memilih untuk tetap tinggal dirumahnya. Sesekali beliau bisa menjenguk putranya di RS Menur. “Hasil pembicaraan kami, ibunya tidak menginap disana. Jadi bisa pulang dan mengurus rumah. Tapi beliau juga diperbolehkan kesana untuk membesuk putranya,” tambahnya.
David mengatakan proses evakuasi terhadap Dana tidak terlalu rumit dan berjalan lancar. Dari pantauan suarasurabaya.net, Dana tampak ceria saat dijemput petugas, sekitar pukul 10.00 WIB. Dana yang jalannya dibantu oleh Kapolsek Tegalsari bersama petugas lainnya, berjalan hingga ke depan gang rumahnya.
Sesampainya di depan gang, Dana tidur di tandu yang sudah disiapkan oleh petugas. Lalu membawanya ke mobil ambulan. Bahkan, para tetangga juga ikut mengantar keberangkatan Dana. Sambil melambaikan tangannya, Dana berpamitan kepada para warga.
“Kebetulan secara tidak sengaja, kami bisa mengalihkan perhatiannya dengan permen. Sehingga saat evakuasi dia tidak rewel. Seperti yang disaksikan, dia ceria dan senang saat dijemput,” kata dia.
Terkait kondisi Dana, lanjut David, kemampuan motoriknya agak berkurang akibat lamanya dia diikat, yang kurang lebih selama satu tahunan. “Namun untuk pergerakan masih bisa dia lakukan,” tambahnya.
David mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, untuk memantau perkembangan Dana selama menjalani perawatan.
“Seberapa lama dirawat kita tidak tahu. Tapi kita terus koordinasi untuk mengupdate bagaimana perkembangan Dana,” tuturnya.
Sekedar diketahui, Dana diikat ditempat tidurnya selama kurang lebih satu tahun, karena mengalami gangguan jiwa sejak usia 5 tahun. Ibunya terpaksa mengikatnya, karena kerap kali mengamuk dan menganggu warga sekitar. (ang/ipg)