WNA Australia Dideportasi Oleh Imigrasi Bali karena Kasus Aniaya Sopir Taksi
Minggu, 5 Mei 2024 | 21:11 WIB
Tari Remo dari Surabaya, Reog Kendang asal Tulungagung, dan Tari Jarita dari Banyuwangi, bagi masyarakat Jatim sudah tidak asing lagi. Baru terasa berbeda ketika kesenian tradisional, salah satu kekayaan budaya Jawa Timur tersebut, dipentaskan di beberapa mal di Jabodetabek, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, mengundang decak kagum.
Hal itu tercermin dari besarnya perhatian masyarakat, ketika kesenian tradisional itu digelar di Mal Metropolitan. Sebuah mal di Ciliengsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2018).
Tepuk tangan meriah dari pengunjung yang memadati ruang pamer Mal Metropolitan terdengar cukup rame ketika para penari memperlihatkan talentanya sesuai dengan judul tari. Pengunjung berebut foto bersama secara bergantian. Para penari melayani ajakan foto bersama dengan suka cita. “Bagus, tapi sayang tarian tradisional seperti ini jarang ditampilkan dan tidak diberi tempat yang baik,” kata Nyonya Roby, pengunjung asal Bekasi.
Dwi Suyanto, Kepala Badan Penghubung Pemprov Jatim di Jakarta, mengatakan, ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesenian tradional Jatim, supaya tetap eksis dan disenangi masyarakat dari pengaruh budaya asing.
Pemprov Jatim melalui kepala penghubung daerah di Jakarta, secara terus menerus akan mempromosikan kebudayaan Jatim tersebut,” kata Dwi saat menyaksikan Festival Tari Jaranan di Anjungan Jatim TMII, Minggu (16/9/2018).
Apresiasi terhadap kesenian tradisonal dari daerah Jatim ini juga disampaikan, Jerry seorang penerbang dari sebuah maskapai penerbangan nasional di Jakara. “Meskipun bukan orang Jawa, keluarga saya menyukai tari tradisional,” akunya.
Istri Jerry terlihat merekam dengan video kameranya seluruh tari yang ditampilkan.
Penampilan penari dipandu langsung oleh Kasubdit Promosi dan Komunikasi Anjungan Jatim Taman Mini Indonesia Indah (TMII).(ant/iss/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
