
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya mendorong Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem) di Surabaya lebih aktif.
Chalimi Ketua FKUB Kota Surabaya mengatakan, selama ini FKUB hanya sekali dilibatkan pada kegiatan Tim Pakem dalam mengidentifikasi dugaan aliran keagamaan yang menyimpang.
“Kami di FKUB baru sekali dilibatkan, ada dugaan penyimpangan di Sutorejo. Itu tahun lalu,” katanya kepada suarasurabaya.net, Selasa (23/5/2018).
Tim Pakem yang dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya itu, kata Chalimi, kurang pro aktif mengawasi aliran kepercayaan maupun keagamaan di Surabaya.
Dia mencontohkan, Jaringan Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Surabaya yang menurut polisi terkait dengan pengeboman bunuh diri di Surabaya.
“Saya sempat berbincang dengan Kepala Kemenag Jatim, JAD dan JAT ini bergerak di bawah tanah. Mestinya ini menjadi objek pengawasan Tim Pakem,” katanya.
FKUB, kata Chalimi, mengakui tidak menduga terjadinya bom di Surabaya. Padahal, selama ini, FKUB menjalankan fungsi membentengi kerukunan umat beragama.
“Kami sendiri di FKUB ini tidak menduga. Tidak ada yang menduga, tiba-tiba bom meledak memberikan dampak yang sangat kuat bagi masyarakat kota Surabaya,” katanya.
Karena itulah, dalam waktu dekat dia akan mendorong Tim Pakem agar bergerak lebih aktif lagi untuk melakukan pengawasan terhadap aliran kepercayaan maupun keagamaan di Surabaya.(den/ipg)