Hadapi Dekade Keempat, Suara Surabaya Media Segera Migrasi ke Digital

Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media menyampaikan perjalanan Radio Suara Surabaya sebagai radio jurnalisme warga dalam acara Suara Surabaya Economic Forum 2019, Rabu (5/12/2018).

Radio Suara Surabaya sendiri mengudara pertama kali pada 11 Juni 1983. Errol menceritakan transformasi radio ini sejak pertama kali menjadi radio jurnalisme warga pada 1994 silam.

Beroperasi selama 35 tahun, Radio Suara Surabaya telah menunjukkan dampaknya yang besar, tentunya dengan inovasi-inovasi yang telah dilakukan.

Pada 1999 silam, Radio Suara Surabaya meluncurkan net audio streaming pertamanya, yang kemudian mulai memunculkan konsep visual-radio streaming dengan aplikasi digitalnya pada 2013.

Setahun kemudian, Radio Suara Surabaya mengukuhkan konsep See What You Hear dengan platform website dan media sosialnya, serta produk jurnalistik berupa video yang sudah bisa disaksikan oleh pendengar.

Sejauh ini, telah tercatat sebanyak 614 ribu jurnalis warga yang ada di database Suara Surabaya Media. Errol mengatakan, ini menjadikan SS sebagai media dengan jumlah reporter terbanyak di Indonesia.

Semangat SS tetap sama, yakni memberikan informasi, menawarkan interaksi dan memberikan solusi, seperti slogannya news, interaktif dan solutif.

Menghadapi dekade keempatnya pada 2019 ini, kata Errol, Suara Surabaya Media akan bermigrasi ke digital memanfaatkan semua teknologi digital yang ada.

Sekedar diketahui, Suara Surabaya Economic Forum adalah forum diskusi seputar peta bisnis, termasuk pertumbuhan ekonomi makro dan mikro yang mungkin akan terjadi di 2019 mendatang. Sejumlah pembicara pun telah memberikan pemaparan di acara persembahan Suara Surabaya Media di Grand City Convex siang ini.

Di puncak acara nanti, akan hadir Profesor Rhenald Kasali Founder Rumah Perubahan dan Faisal Basri pakar ekonomi yang akan menjelaskan tentang gambaran ekonomi Indonesia di 2019.(den/tin/rst)