Sabtu, 20 April 2024

Mahasiswa Unair Ciptakan Penambal Gigi dari Cangkang Bekicot

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Hanifah, Mohamad Heykal Putra Ardana, Irma Dwi Rahayu ciptakan bahan penambal gigi dari cangkang bekicot. Foto: Dok PKM-KC FST

Salah satu solusi untuk mengatasi kerusakan gigi yang disebabkan oleh karies gigi adalah dengan restorasi gigi atau penambalan gigi.

Restorasi atau penambalan dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan bentuk gigi seperti keadaan semula dan untuk mencegah perluasan karies gigi akibat bakteri kariogenik sehingga gigi dapat berfungsi secara normal. Bahan material yang sering digunakan sebagai penambal gigi dan yang sering dikembangkan dalam berbagai penelitian adalah Glass Ionomer Cement (GIC).

Pada produk GIC berbagai macam perbaikan penelitian dilakukan untuk membuat mutu dan performasi mekaniknya agar lebih sesuai dengan karakteristik gigi yang sesuai standar medis.

Atas permasalahan diatas, ketiga mahasiswa program studi S1- Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga melakukan penelitian terkait hal itu. Penelitian tersebut tertuang dalam proposal program kreativitas mahasiswa (PKM- PE) yang berjudul ‘Peningkatan Mutu Produk Glass Ionomer Cement (GIC) dengan Penambahan Kitosan dari Cangkang Bekicot sebagai Bahan Restorasi Gigi’.

“Kitosan memiliki sifat-sifat yang menguntungkan untuk diaplikasikan pada bidang kesehatan pada gigi, yaitu memperkuat sifat mekanik dan mampu menghambat perlekatan bakteri serta dapat mencegah kerusakan permukaan gigi oleh asam organik”, tutur Anika berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Senin (9/7/2018).

Irma menambahkan bahwa kitosan dapat ditemukan di hewan yang mempunyai cangkang atau kulit yang keras. Pemakaian yang digunakan berasal dari cangkang bekicot karena di dalamnya terdapat kandungan kitosan yang lebih besar dari kulit udang, rajungan, dan lain sebagainya.

“Cangkang bekicot yang sudah digiling dan menjadi serbuk ditambahkan dengan larutan tertentu agar kandungan yang ada pada cangkang seperti protein, mineral, zat besi menjadi hilang sehingga didapatkan kitosan. Kitosan tersebut nantinya akan ditambahkan ke dalam Glass Ionomer Cement (GIC) sehingga diharapkan hasil dari produk GIC tersebut mampu memiliki sifat karateristik mekanis yangsesuai dengan standar medis yang akan digunakan sebagai bahan restorasi gigi,” ujar Haykal.(tna/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs