Polda Jawa Timur memastikan ketiga anak di Jombang yang meninggal dunia bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh oleh ibu kandungnya.
Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim di Surabaya, Jumat (19/1/2018), mengatakan, Polres Jombang sudah menyimpulkan dan Polda Jatim juga telah mendapatkan laporan hasil dua “scientific indetification”, yakni visum yang dikeluarkan kedokteran dan hasil laboratorium forensik.
“Dari kedua hasil itu kami memastikan bahwa ketiga anak itu dibunuh. Berbeda bunuh diri dengan dibunuh. Labfor Polda Jatim menyatakan bahwa anak umur empat bulan, empat tahun dan tujuh tahun adalah terbunuh karena cairan yang ada di sisa paru-paru dan saluran tenggorokan,” kata dia.
Dia menjelaskan hasil ini berupa cairan obat nyamuk dan cairan air. Menurut dia, anak berumur empat bulan itu direndam di bak mandi, sedangkan pada ibunya ditemukan cairan sama dari cairan obat antinyamuk yang sama.
“Kami pastikan bahwa dugaan awal bahwa ketiga anak itu dibunuh terbukti dengan fakta yang ada. Setelah menghabisi ketiga anaknya, sang ibu S mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara meminum cairan (obat nyamuk) Baygon tapi masih diselamatkan,” kata Frans, seperti dilansir Antara.
Polisi telah memeriksa seorang pria yang diduga suami siri S, untuk kasus penelantaran keluarga. Motif terkuak setelah S berangsur pulih.
“Kita tidak tahu siapa yang bertengkar sebelum meninggalnya ketiga anak. Sabar saja, kasus ini pasti tekuak. Ini menjadi perhatian publik karena yang menjadi korban adalah anak-anak,” kata dia.
Frans memastikan bahwa S menjadi tersangka karena diduga telah membunuh anaknya.(ant/iss/ipg)