Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur tengah menyiapkan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan, terkait temuan situs pra-Majapahit di ruas jalan tol Pandaan-Malang untuk pelestarian dan kelanjutan pembangunan jalan tol tersebut.
Wicaksono Dwi Nugroho Ketua Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Jawa Timur mengatakan pembahasan terkait langkah apa yang akan diambil untuk melestarikan Situs Sekaran dan skenario lanjutan pembangunan tol Pandaan-Malang tersebut rencananya akan diputuskan pemerintah pusat.
“Terakhir hari ini, data ini akan kami bawa ke Jakarta untuk dijadikan bahan rapat. Batasan sudah ditetapkan, kita sudah buat, nanti akan kita jadikan gambar dan paparkan kepada pihak Jasa Marga atau Kementerian PUPR,” kata Wicaksono, di area Situs Sekaran, Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang.
Saat ini, pihak BPCB Trowulan Jawa Timur sudah melakukan koordinasi dengan Jasa Marga Pandaan-Malang, pasca ekskavasi penyelamatan Situs Sekaran tersebut. Pihak Jasa Marga akan memberikan atap pelindung pada situs yang ditengarai berasal pada era pra-Majapahit tersebut.
“Jadi pembangunan tol ada di luar, atau bersandingan dengan batasan situs. Tapi nanti kebijakannya ada di pusat. Tol berjalan, situs akan lestari,” ujar Wicaksono, seperti dilansir Antara.
Wicaksono menjelaskan, kebijakan tersebut nantinya akan diambil oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diharapkan, keputusan tersebut bisa menyelamatkan situs, dan pembangunan jalan tol tetap berlanjut.
Untuk penanganan kelestariannya, Situs Sekaran akan berada pada pengawasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.
Rekomendasi yang akan disampaikan oleh BPCB Trowulan Jawa Timur tersebut terkait data, dan batasan keluasan situs. Rekomendasi itu, nantinya akan dipakai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan soal pelestarian situs, dan pembangunan jalan tol.
Situs Sekaran, di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, itu berada pada area pembangunan jalan tol Pandaan-Malang Seksi V. Pada situs itu, ditemukan dinding batu batayang tersusun menggunakan teknik batu gosok.
Situs tersebut, diprediksi merupakan kompleks bangunan suci yang berasal dari era pra-Majapahit. Hal tersebut diperkuat dengan temuan lepas berupa fragmen porselen, dan mata uang kuno asal Tiongkok yang berasal dari masa Dinasti Song. (ant/dwi)