Data Pasien DBD di Mojokerto dari Dinkes dan Kenyataan di Lapangan Jauh Berbeda

Terkait data sebanyak 54 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mojokerto yang diduga disembunyikan oleh Dinkes Kota Mojokerto, Ika Puspitasari Walikota Mojokerto membantah bila jumlah penderita DBD sebanyak itu. Bahkan dirinya mengaku belum memegang data terkait kasus tersebut.

Fuad dari Radio Maja FM melaporkan, Ika Puspitasari Walikota mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara mengenai data pastinya, sebab dia belum mendapatkan laporan.

“Oh ya? Kok fantastis? Saya belum pegang data, jadi saya tidak bisa ngomong,” ungkapannya, Jumat (1/2/2019).

Kata Ika, jumlah penderita DBD dari data tersebut bisa saja bukan warga yang tinggal di Kota Mojokerto.

“Misalnya, KTP kota tapi dinas dan tinggalnya di Mojosari, itu kan bukan tanggung jawab kita. Dalam hal urusan tempat tinggalnya, tidak masuk pada PSM kami atau program kali bersih,” imbuhnya.

Ika menyebutkan, warga Kota Mojokerto yang terjangkit DBD hanya tujuh orang sepanjang Januari 2019 dan jumlah itu merupakan warga yang benar-benar tinggal di wilayah Kota Mojokerto.

“Kemarin data yang masuk ke kami tidak sebanyak itu (54 orang). Karena tujuh penderita DBD adalah orang yang benar-benar tinggal di Kota,” ujarnya.

Ika juga mencontohkan, seperti saat dirinya melakukan sidak di RSUD Kota Mojokerto, data yang masuk adalah 17 orang, namun ternyata ketika ditinjau ulang hanya tujuh warga yang tinggal di Kota Mojokerto. Sisanya merupakan warga Kabupaten Mojokerto.

“Saya akan coba minta data pastinya ke Dinkes,” tandasnya.

Sementara, dari hasil penelusuran Maja FM, terdapat sebanyak 54 warga Kota Mojokerto yang terjangkit DBD, data tersebut diperoleh dari empat rumah sakit. 20 orang di RSI Sakinah, 17 orang di RS Gatoel, 12 orang di RS Kamar Medika, serta lima orang di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

Sebelumnya, Christiana Indah Wahyu Kepala Dinkes Kota Mojokerto, saat di konfirmasi wartawan usai melakukan kunjungan di RSUD kota Mojokerto menyebutkan, jumlah warga Kota Mojokerto yang terjangkit DBD sepanjang Januari 2019 hanya berjumlah tujuh orang. (wil/ipg)