Salat Iduladha di lapangan Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dihadiri ribuan jamaah. Bertindak sebagai imam adalah Ahmad Chotib dan sebagai Khotib adalah Haedar Nasir Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Dalam khotbahnya, Haedar menegaskan bahwa penyembelihan hewan kurban adalah simbolik menyembelih segala hawa nafsu yang tumbuh dalam jiwa untuk dibersihkan dengan taqwa.
“Jika ditarik makna hakikinya bahwa penyembelihan hewan qurban itu bersifat simbolik. Sembelihlah segala hawa nafsu yang tumbuh di jiwa untuk dibersihkan dengan jiwa taqwa, sehingga setiap diri kita selaku muslim yang berkemampuan ikhlas berkurban yang muara utamanya menjadi orang yang benar-benar bertaqwa,” ujar Haedar dalam khotbahnya di lapangan masjid Agung Al Azhar, Minggu (11/8/2019).
Kambing kurban di Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (11/8/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net
Kata dia, pasca Iduladha setiap muslim perlu merayakan solidaritas sosial sebagai budaya dan praksis sosial untuk memberdayakan saudara-saudara yang lemah, mendorong kaum berpunya untuk mau berbagi dan menebar segala kebajikan dengan sesama yang bersifat melintasi.
“Budaya dan praksis solidaritas sosial juga disebarluaskan guna menciptakan harmonisasi sosial yang memupuk benih-benih kepedulian, keberbagian, toleransi, welas asih, damai dan saling memajukan yang membawa kebajikan hidup kolektif yang luhur dan utama,” jelasnya.
Dalam kesempatan Iduladha 1440 Hijriah ini, Masjid Agung Al Azhar, Jakarta menyembelih sapi sebanyak 27 ekor dan kambing sebanyak 526 ekor.
Penyembelihan tidak semuanya untuk Jakarta, tetapi sebagian korban disalurkan ke beberapa desa-desa binaan Al Azhar di seluruh indonesia.(faz/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
