Jumat, 1 November 2024

Halalbihalal dengan ASN Pemprov, Gubernur Jatim Ingatkan Sejumlah Pekerjaan Rumah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa menghadiri kegiatan halalbihalal dengan aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Setda Provinsi Jatim, Senin (10/6/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Pada hari pertama masuk kerja Khofifah Indar Parawansa menghadiri sejumlah kegiatan halalbihalal dengan aparatur sipil negara (ASN) di beberapa lokasi, Senin (10/6/2019).

Senin pagi, Khofifah dan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur halalbihalal dengan ASN di Kantor Gubernur Jawa Timur dan Kantor Setda Provinsi Jatim.

Mereka bersalaman dengan sejumlah ASN dari Setda Provinsi Jatim, BPKAD Provinsi Jatim, Bappeprov Jatim, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jatim yang telah antre sejak pagi.

Selain itu, Khofifah juga mengikuti halalbihalal di Kantor Dinas PU Bina Marga. Seperti di Kantor Setda Provinsi, antrean ASN dari sejumlah OPD yang berkantor di sekitar Injoko mengular.

Khofifah dan Emil tampil mengenakan pakaian dinas berwarna abu-abu. Tidak hanya Gubernur dan Wagub Jatim hadir pula Hadi Tjahjono Sekdaprov Jatim dan sejumlah Kepala OPD.

Lantunan sholawat dikumandangkan ketika Khofifah memberikan santunan kepada anak yatim secara simbolis, yang mulai marak mewarnai setiap kegiatan gubernur di Pemprov Jatim.

Khofifah memang secara khusus berpesan agar tradisi itu dipertahankan. Agar ada acara pemberian santunan kepada anak yatim, dhuafa, serta melantunkan sholawat dalam setiap acara.

“Referensinya cukup terang. Bagaimana kita bisa membangun sentuhan-sentuhan yang bisa memberikan dampak terhadap kesalehan sosial,” katanya dalam sambutan halalbihalal di Kantor Setda Provinsi Jatim.

Dia menjelaskan kesalehan sosial menjadi salah satu indeks kinerja utama (IKU). Dia ingin mewujudkan tradisi itu di setiap kesempatan demi melenturkan hati dan memberikan kasih yang lebih kuat.

Pada kesempatan halalbihalal di hari pertama masuk kerja ini Khofifah menyampaikan kepada ASN, ada beberapa pekerjaan rumah yang masih perlu menjadi perhatian. Di antaranya korban penyalahgunaan narkoba, AIDS, HIV di Jatim.

“PR-PR ini bukan hal yang sederhana. Bagaimana kita bersama-sama berseiring. Teman-teman relawan narkoba bergerak, polisi bergerak, counselor bergerak, kami juga bergerak,” ujarnya.

Seiring dengan upaya itu, Khofifah mengatakan, ada sesuatu yang perlu dibangun secara transendental. “Kita mohon kepada Allah, mudah-mudahan anak-anak bangsa, anak-anak Jawa Timur dijauhkan dari penyalahgunaan narkoba,” katanya.

Khofifah akan mengarahkan Pemprov Jatim agar terus berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Walikota Surabaya demi mengatasi peredaran narkoba di Surabaya secara bersama-sama, berseiring agar masyarakat Jatim bersih dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.

“Dan terutama pengedarnya ini juga milenial, penggunanya sebagian besar milenial. Kita menyiapkan tistas atau sekolah gratis berkualitas. Penguatan SDM dan pembangunan manusia itu akan tereduksi, kalau dampak dari efek narkoba tidak kita halau,” katanya.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs