Senin, 20 Mei 2024

Jokowi Presiden Ajak Seluruh Lembaga Negara Memperkuat Sinergi demi Kedaulatan Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka Sidang Tahunan MPR 2019, hari ini, Jumat (16/8/2019), di Ruang Sidang Paripurna, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden mengatakan, kemajuan dan kedaulatan Indonesia cuma bisa terwujud kalau seluruh elemen bangsa bersatu.

Sinergi antarlembaga merupakan faktor penting yang diperlukan untuk membuat Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pernyataan itu disampaikan Presiden, dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka Sidang Tahunan MPR 2019, hari ini, Jumat (16/8/2019), di Ruang Sidang Paripurna, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam pidatonya, Jokowi Presiden mengapresiasi sejumlah capaian lembaga-lembaga negara.

Pertama, Jokowi mengapresiasi MPR yang terus menjalankan tugas konstitusionalnya, mengawal dan menjamin sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai semangat dan jiwa Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian, Presiden mendukung upaya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk melakukan konsolidasi kelembagaan, meningkatkan kualitas produk perundang-undangan, dan menjalankan check and balances.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden memuji Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai representasi daerah yang terus bekerja menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut Jokowi, DPD juga berperan menjadi ujung tombak dalam menjaga dan merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal.

Selanjutnya, Presiden mengapresiasi kinerja dan inovasi Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah Agung.

Jokowi Presiden menegaskan, check and balances antarlembaga negara sangat dibutuhkan, selama peran itu masih dalam bingkai yang sama, satu visi besar Indonesia Maju.

“Saya mengajak semua Lembaga Negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita. Mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak
lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi menyadari dalam negara demokrasi, perbedaan antarindividu, perbedaan antarkelompok, atau bahkan antarlembaga negara adalah sebuah keniscayaan.

Tapi, perbedaan bukan alasan bagi kita untuk saling membenci, bukan alasan untuk saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan.

“Kalau perbedaan itu kita kelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis. Kekuatan untuk mencapai Indonesia Maju,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan, pencapaian visi besar Indonesia harus dipercepat. Salah satu cara yang efektif adalah meninggalkan cara-cara lama dan beradaptasi dengan cara-cara baru.

Menurut Jokowi, terobosan-terobosan baru sangat diperlukan untuk menjawab harapan rakyat yang makin meningkat.

Selain itu, dibutuhkan karya-karya nyata agar Lembaga Negara menjadi institusi yang kuat dan berwibawa.

Untuk menjadi kuat, lembaga-lembaga negara tidak bisa lagi berjalan sendiri. Jokowi mengingatkan supaya lembaga negara menghapus ego sektoral.

Presiden mengimbau, ego sektoral lembaga negara sudah tidak relevan lagi dalam era modern, dan harus segera ditinggalkan. (rid/dwi/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
26o
Kurs