Beberapa waktu lalu, negeri ini diwarnai peristiwa politik yang berimplikasi terjadinya aksi-aksi massa yang mengancam persatuan Indonesia. Kembali Pancasila diuji. Dan kembali Pancasila eksistensinya dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini diuji.
Freddy H. Istanto dosen, pemerhati seni dan budaya, mengingatkan bahwa sebagai pemersatu keutuhan bangsa, Pancasila sebagai lambang negara ternyata kembali menunjukkan kekuatannya diuji sederet peristiwa.
“Kalau sebelumnya, generasi milenial membaca makna Pancasila sebatas dari catatan sejarah. Hari ini, mereka para generasi milenial menjadi saksi ketika Pancasila diuji oleh terjadinya peristiwa-peristiwa yang merongrong dan mengancam keutuhan bangsa. Ini fakta lho,” ujar Freddy.
Pancasila sampai sejauh ini, lanjut Freddy tetap menjaga keutuhan republik ini, dan dalam peringatan Hari Kelahiran Pancasila juga seharusnya dimaknai sebagai kelahiran kembali semangat-semangat dan nilai-nilai sila-silanya untuk dijalankan dalam kehidupan nyata berbangsa dan bernegara.
“Hiruk pikuk dan gaduh politik Pilpres 2019 yang baru saja kita lewati bersama, menunjukkan pada generasi milenial untuk saatnya berani belajar tentang Pancasila yang setia dan kokoh menjadi benteng keutuhan NKRI. Ini penting bagi milenial,” tambah Freddy yang saat dihubungi, Sabtu (1/6/2019) sedang ada di Amsterdam, Belanda.
Generasai milenial, lanjut Freddy yang memiliki karakter serta rasa keinginantahuan yang cukup besar, seiring dengan sejumlah peristiwa politik yang terjadi di negeri ini, melihat dan mengalami sendiri secara kasat mata bagaimana Pancasila teruji kembali.
“Peringatan Hari Kelahiran Pancasila bisa menjadi tonggak bagi generasi milenial untuk belajar memahami sila-silanya dan menrapkannya secara nyata dalam kehidupan kekinian para generasi milenial. Pancasila tetap menjadi pemersatu bangsa,” pungkas Freddy memaknai peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni.(tok/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
