Mahasiswa Fakultas Kedokteran memiliki cara mengidentifikasi penyakit TBC dengan praktik pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) pada sputum.
Pemeriksaan ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap dokter dengan mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan melakukan prosedur laboratorium yang penting seperti keterampilan klinis pada blok respirasi.
Pada praktikum Kamis (21/2/2019) mahasiswa melakukan pemeriksaan pada 2 sampel dahak yaitu dahak pasien biasa yang disiapkan dari mahasiswa sendiri dan dahak pasien TBC yang sudah disiapkan oleh laboran.
Awalnya mahasiswa dijelaskan mengenai tindakan pengumpulan sputum. Kemudian sputum dioleskan pada objek kaca untuk dilakukan tahap pewarnaan menggunakan Methylen Blue 0.3 persen dan Carbol Fuchsin 0.3 persen.
Selanjutnya mahasiswa melakukan identifikasi spesimen sputum yang berkualitas. Melalui tahap ini mahasiswa berlatih membuat dan membaca hasil sediaan apus dari sputum.
Pada tahap ini mahasiswa menemui kesulitan mengidentifikasi bakteri.
“Kesulitan yang biasanya dihadapi mahasiswa yaitu belum terbiasa melakukan prosedur laboratorium dan belum terbiasa mengidentifikasi bakteri yang ukurannya sangat kecil di bawah mikroskop, sehingga memerlukan pembiasaan melalui praktikum seperti ini,” terang dr. Risma Ikawaty, Ph.D., Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Ubaya.
Pada praktek di laboratorium ini, mahasiswa dapat melakukan praktik identifikasi mikrobiologi dan parasitologi.
Selain itu, Fakultas Kedokteran Ubaya juga telah dilengkapi tujuh ruangan laboratorium.
Ketujuh ruangan ini digunakan untuk 10 jenis keahlian yang berbeda yaitu Anatomi, Biokima, Histologi, Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Farmakologi, dan Clinical Skills Lab.(tok/dwi)