Rabu, 24 April 2024

Rektor ITS Resmi Dilantik Hari Ini, Ada Tiga Tantangan yang Harus Dihadapi

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Mochamad Ashari Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode 2019-2024 setelah resmi dilantik di Gedung Research Center ITS, Surabaya pada Jumat (12/4/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Mochamad Ashari Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode 2019-2024 resmi dilantik di Gedung Research Center ITS, Surabaya pada Jumat (12/4/2019).

Ashari menjadi Rektor ke-12 sejak ITS didirikan dan rektor pertama sejak ITS berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH) pada tahun 2017 lalu.

Sebelumnya, Ashari adalah pengajar di Departemen Teknik Elektro ITS. Joni Hermana Rektor ITS periode 2014-2019 mengaku bersyukur prosesi serah terima jabatan berlangsung baik dan lancar. Ia menyebut, ke depan tugas Rektor ITS akan makin berat dengan makin banyaknya ekspektasi mitra kepada kampus teknologi ini.

“Ada 600-an orang yang datang hari ini dari berbagai unsur. Mulai unsur pemerintah, industri, BUMN, dan banyak yang lain. Banyak eksprektasi mitra kita pada ITS. Karena ITS dianggap mumpuni,” ujar Joni ketika ditemui di sela-sela acara pelantikan rektor ITS pada Jumat (12/4/2019).

Disisi lain, Mochammad Ashari Rektor ITS periode 2019-2024 mengatakan, pergantian kepemimpinan semacam ini adalah hal biasa, namun mengandung banyak arti. Ia menyebut, sejak didirikan pada tahun 1960 silam, ITS telah bertransformasi menjadi kampus yang luar biasa.

“Peringkat universitas dunia untuk QS di peringkat 801. Di Indonesia, meraih peringkat 6. Ini yang sudah dicapai kepemimpinan terakhir pak Joni. Ini tugas berat rektor selanjutnya,” ungkapnya.

Sebagai Rektor baru, ia menilai ada 3 model tantangan yang harus dihadapi oleh ITS. Pertama, yaitu berubahnya ITS menjadi PTN-BH yang baru memasuki tahun ketiga. PTNBH membuat negara memberikan otonomi kepada ITS. Namun, kampus PTNBH memiliki tanggungjawab untuk menjadikan dirinya World Class University.

Kedua, inovasi. ITS telah menetapkan visi menjadi universitas berbasis riset yang diakui dunia. Ashari mengaku hal ini adalah hal yang lumayan baru di ITS. Ketiga, yaitu reputasi internasional yang menjadi permintaan negara pada kampus-kampus PTNBH. Kampus ITS diharapkan mampu menembus rangking 500 WCU.

“Ini titik awal untuk bekerja keras. Bukan untuk bersenang-senang. Di segala sektor, ITS harus kontribusi ke masyarakat, dan memiliki performance yang baik,” pungkasnya. (bas/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs