Selasa, 23 April 2024

Risma Curhat Soal Fitnah Dialamatkan ke Fuad Bernardi

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Surabaya lantai 3, Kamis (31/10/2019). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengaku serangkaian fitnah telah ditujukan pada dirinya dan keluarganya, termasuk kepada Fuad Bernardi putra sulungnya, yang dikaitkan dalam kasus proyek RS Siloam berujung amblesnya jalan Raya Gubeng. Risma minta anggota DPRD tidak percaya sejumlah fitnah tersebut.

“Tolong jangan percaya fitnah. Di perizinan kami prosesnya adalah online. Bahkan pernah anak saya difitnah (saking saya tidak pernah tahu kalau itu melanggar undang-undang ITE) kalau tahu bakal saya tuntut,” kata Risma saat menjawab pertanyaan Imam Safii Wakil Ketua Fraksi Demokrat-Nasdem dalam rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Surabaya lantai 3, Kamis (31/10/2019).

Risma menjelaskan, semua proyek Pemkot Surabaya itu sejak proses lelang, selalu didampingi Kejaksaan dan Kepolisian. Di perzinan pula Pemkot memiliki tim dari perguruan tinggi.

“Jadi semua itu fitnah, betapa menyakitkan saya pak Imam. Kemarin, anak saya difitnah kena narkoba. Kemarin lagi anak saya difitnah lagi jadi makelar. Saya ndak ngerti suara siapa. Suaranya cuma begini: Ini Fuad yang ngurus, gitu. Fuad itu siapa juga,” kata Risma.

Risma mengatakan, kalau dia dan keluarganya terlibat dalam setiap proyek di Surabaya, tentu dia sudah kaya raya. Dia juga minta semua tuduhan itu harus terbukti, bukan sekadar bicara tanpa fakta.

“Pak Imam mohon maaf kalau saya begitu, sudah kaya raya. Silakan dibuktikan, dan keluar SP3-nya, karena (Fuad) tidak ngapa-ngapain. Sekali lagi silakan, karena dalam proses itu didampingi Kejaksaan,” katanya.

Risma bersedia dihukum kalau fitnah itu terbukti, tapi kalau sebaliknya dia berharap fitnah itu kembali kepada yang memfitnah.

“Jadi tolong jangan kami difitnah kalau kami tidak melakukan. Insyaallah kalau fitnah itu benar, biar saya yang dihukum. Tapi kalau tidak benar biar fitnah itu kembali pada yang memfitnah. Fitnah itu menyakitkan pak. Saya berusaha mengatur kontrol kota ini. Tidak mungkin dengan uang segini semua gratis, makanan gratis untuk 35 ribu orang, belum lagi kesehatan lansia gratis, dan sebagainya,” kata Risma.

Di depan rapat paripurna itu, Risma juga mengungkapkan kalau dia membangun kota Surabaya berdarah-darah. Dia juga mengaku tidak takut kehilangan jabatan.

“Saya berdarah-darah membangun kota ini. Tangan saya putus masuk got. Saya pernah mau diturunkan di sini, untuk apa saya takut. Karena jabatan bukan punya saya, nyawa saya besok bisa diambil, besok pagi, nanti sore, satu jam lagi, satu menit lagi bisa diambil, kenapa saya harus takut kehilangan jabatan saya,” katanya. (bid/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
32o
Kurs