Kamis, 16 Mei 2024

Trisouls Bernyanyi dan Belajar Bersama Komunitas Tuli Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Keseruan Trisouls dan Soulfamz saat main games "Komunisyarat" dengan teman Tuli Anggota Kartu Surabaya, di Satu Atap co-Working Space, Minggu (27/1/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Trisouls, grup vokal nasional menggelar acara Meet and Gigs sebuah acara ketemuan dengan Soulfamz (sebutan fans Trisouls) di Satu Atap co-Working Space, Surabaya, Minggu (27/1/2019). Ini bukan meet and greet biasa.

Yerry Ririassa, Damien Jonathans, dan Jesse Thomasmore, personel Trisouls di awal acara mengenalkan diri dengan bahasa isyarat yang sudah mereka pelajari. Mereka lantas menyanyikan lagu “Senyummu Hanya Untukku”.

Selanjutnya, yang terjadi di Satu Atap co-Working Space ini, Trisouls dan Soulfamz lebih banyak mendengarkan penjelasan dari anggota Komunitas Arek Tuli (Kartu) Surabaya tentang Perbedaan Tunarungu dan Tuli.

Bunga, salah seorang anggota sekaligus pendiri Kartu Surabaya menjelaskan, para penyandang Tuli sebenarnya kurang nyaman disebut “tunarungu”, istilah yang diciptakan dunia kedokteran untuk menyebut orang dengan kerusakan pendengaran.

“Tunarungu bagi kami kurang sopan. Kami tidak pernah merasa mengalami kelainan,” kata Bunga dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Nana seorang Juru Bahasa Isyarat.

Kaum Tuli lebih suka dipanggil Tuli dengan huruf “T” kapital yang memang dibedakan maknanya dengan “t” kecil di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Bagi mereka, Tuli dengan T kapital adalah identitas: orang yang bangga menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Sejak awal, Trisouls memang mengajak Soulfamz untuk hadir di acara anti-mainstream ini. Akun resmi Instagram @soulfamz_surabaya menyebutkan, Trisouls mengajak Soulfamz menikmati musik dengan cara berbeda.

Bahkan, Trisouls dan Soulfamz di Satu Atap mendapat pelajaran berharga, tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan Teman Tuli (istilah untuk para penyandang Tuli).

Mereka juga sekaligus belajar bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) bahasa yang digunakan Teman Tuli dalam berkomunikasi satu sama lain, dan membedakannya dengan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).

Para peserta Meet and Gigs Trisouls di Satu Atap juga mempelajari alfabet dalam bahasa isyarat bersama Teman Tuli anggota Kartu Surabaya. Mereka tampak antusias mempelajari Bisindo, demikian halnya ketika terlibat games Komunisyarat dengan teman-teman Tuli anggota Kartu Surabaya.(den/tin/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version