Kamis, 2 Mei 2024

Sekjen FSPMI: Hari Buruh Difokuskan di Tenis Indoor Senayan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Riden Hatam Aziz Sekretaris Jenderal DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memberikan keterangan pers terkait aksi Hari Buruh Internasional di Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Foto: Antara

Riden Hatam Aziz Sekretaris Jenderal DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengatakan peringatan Hari Buruh Sedunia kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya difokuskan dan terpusat hanya di Tenis Indoor Senayan, Jakarta.

“Untuk May day hari ini kami pusatkan di tenis indoor,” kata Riden kepada awak media di Tenis Indoor Senayan, Rabu (1/5/2019).

Pada periode sebelumnya peringatan Hari Buruh Sedunia dilakukan dengan aksi long march para buruh ke Patung Kuda, dan Istana Negara.

Tahun ini aksi tersebut tidak dilakukan. Menurut Riden, awalnya, pihaknya berencana untuk melakukan aksi seperti biasa yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

“Tetapi dengan segala pertimbangan untuk efektif waktu dan maksimalnya kegiatan, kami pusatkan di tenis indoor,” ujar Riden yang juga Ketua Panitia peringatan Hari Buruh Sedunia, seperti dilansir Antara.

Pada peringatan Hari Buruh kali ini, lanjut Riden, akan dihadiri oleh calon presiden yang didukung oleh FSPMI yakni Prabowo Subianto.

Riden kembali menegaskan alasan tidak melakukan aksi ke Istana Kepresidenan dan Patung Kuda untuk efektivitas acara.

“Pertimbangan hanya untuk efektif. Tidak ada aksi ke Patung Kuda dan Istana. Kami terfokus di sini (tenis indoor), kami akan melakukan orasi-orasi kami, tuntuntan-tuntutan kami di gedung ini,” kata Riden.

Riden menambakan, jumlah buruh yang akan hadir diperkirakan mencapai 25.000 ribu sesuai kapasitas gedung dan luar gedung. Massa buruh ini berasal dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat seperti Karawang, Bekasi, Purwakarta, Bogor.

Peringatan buruh tahun ini mengangkat tema besar yakni ‘Kesejahteraan buruh dan Demokrasi yang adil dan damai’.

Terdapat enam isu turunan Hari Buruh 2019 yang diserukan dalam aksi kali ini, yakni :
1. Tolak upah murah, cabut PP 78, naikkan KHL menjadi 84 item.
2. Stop perbudakan berkedok outsourching, pemagangan dan honorer.
3. Tingkatkan kualitas manfaat dan layanan BPJS kesehatan dan jaminan pensiun.
4. Turunkan tarif dasar listrik dan sembako,
5. Tingkatkan kesejahteraan guru, tenaga honorer, dan pengemudi ojek online
6. Tegakkan demokrasi yang jujur dan damai. KSPI menyerukan seluruh buruh untuk mengawal form C1.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu para Presiden Buruh dan Ketua Serikat Pekerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019).

Dalam pertemuan itu terjadi kesepakatan diantaranya melaksanakan Hari Buruh dengan kegiatan yang damai dan Pemerintah bersama buruh akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs