Tantowi Yahya Dubes Indonesia di Selandia Baru mengatakan, Indonesia baru saja terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022. Hal ini merupakan kado istimewa buat rakyat Indonesia, bukan hanya karena terjadi menjelang berakhirnya pemerintahan Jokowi-JK, namun juga karena membawa sejumlah arti penting bagi Indonesia.
Kata Tantowi, terpilihnya Indonesia terasa begitu manis karena kepercayaan ini diberikan oleh 174 anggota PBB, jumlah yang tertinggi diantara kandidat lainnya dari kawasan Asia Pasifik.
Dikutip dari website resmi PBB (https://www.un.org/press/en/2019/ga12204.doc.htm), perolehan lengkap kandidat yang terpilih dari regional Asia Pasifik seperti ini:
1. Indonesia 174
2. Jepang 165
3. Korea Selatan 165
4. Kepulauan Marshall 123
Dari perolehan angka di atas, kata Tantowi, jelas terlihat bahwa dunia begitu mengharapkan peran aktif Indonesia untuk meningkatkan kualitas HAM di tingkat global.
“Apresiasi yang tinggi patut dialamatkan kepada Ibu Retno L.P. Marsudi Menlu yang berhasil memimpin segenap diplomat Indonesia untuk meraih kemenangan dalam dua pemilihan badan elit di PBB, yakni Dewan Keamanan dan Dewan HAM,” ujar Tantowi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/10/2019).
Menurut Tantowi, ini prestasi besar yang merupakan hasil kerja sama antara instansi Kemlu dan segenap perwakilan RI di luar negeri.
Mengingat 10 hari lagi akan memperingati hari Sumpah Pemuda, momen ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumber motivasi bagi segenap bangsa Indonesia yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami beragam dinamika demokrasi di masyarakat.
“Saya meyakini bahwa para tokoh bangsa yang terlibat dalam menyusun dan mendeklarasikan Sumpah Pemuda tidak menginginkan adanya perpecahan, namun sebaliknya mengimpikan terwujudnya persatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.
Sebagai Duta Besar RI yang bertugas di wilayah Pasifik, Tantowi memiliki catatan khusus tentang banyaknya pandangan negatif yang datang dari sejumlah pihak yang sengaja memojokkan nama Indonesia.
“Kita semua melihat bagaimana para oknum ini memanfaatkan insiden yang terjadi di Papua. Meskipun Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Pak Jokowi telah menawarkan solusi dengan cara yang bermartabat, namun seringkali masih terdapat tuduhan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan lainnya sebagaimana yang dihembuskan oleh Veronika Koman dan rekan sejawatnya, termasuk satu negara di Pasifik, yang getol menginginkan Papua terpisah dari Indonesia,” kata dia.
Namun, Tantowi mengucap syukur Alhamdulillah, karena dunia tidak terpengaruh oleh kabar bohong tersebut dan tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Indonesia.
“Sebagai penutup, saya ingin mengajak seluruh saudari dan setanah air bahwa di balik kebanggaan terpilih sebagai Dewan HAM PBB, tentunya kita menyadari bahwa ini merupakan amanah yang wajib kita tunaikan. Hal ini sungguh awal yang bagus bagi Pemerintahan Indonesia baru di bawah Pak Jokowi-Ma’ruf Amin, untuk terus memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang,” pungkas Tantowi.(faz/dwi/rst)