3M Jadi Patokan, Sementara Ini Protokol Kesehatan Adalah Vaksin

3M tetap menjadi patokan kita, karena di negeri ini belum ada yang divaksin. Jadi protokol kesehatan itu sementara menjadi vaksin yang ampuh untuk kita semua.

Positivity rate kita 10 persen, ini di bawah positivity rate Nasional yang sekarang 14,3 persen. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyampaikan itu dalam wawancara via telepon dengan Radio Suara Surabaya, Rabu (7/10/2020).

Ketika mendapat ucapan selamat atas sukses mengendalikan penyebaran di Jatim hingga di bawah 1, Gubernur Khofifah menyebut selamatnya untuk Masyarakat Jawa Timur.

“Kita sangat tergantung pada pentahelix, yaitu media, masyarakat, private sector, kampus, dan pemerintah. Itulah format yang harus bersatu-padu ketika menghadapi sesuatu, seperti halnya pandemi yang kita hadapi sekarang ini. Kalau tidak bersama tidak akan kuat badan kita,” terangnya.

Menurut Khofifah, sudah selayaknya bersyukur bahwa semua pihak dan eleman terlibat. Termasuk adalah format regulasi yang harus diterbitkan. “Operasi Yustisi atau operasi Penegakan Kedisiplinan ini, hasil dari koordinasi Menko Marvest, kemarin itu memang sangat intensif, massif dan merata,” jelasnya.

Kata Khofifah, kegiatan tersebut membutuhkan payung hukum, berupa perda untuk bisa menjalankannya. “Di Jawa Timur bukan perda baru, tetapi Kita merevisi dari perda 1-2019, tentang ketertiban, keamanan masyarakat. Kita revisi jadi perda 2-2020, sehingga kita relatif lebih awal menerbitkan perda yang dibutuhkan,” tegasnya.

“Terimakasih untuk DPRD Jatim yang telah bergerak cepat, sehingga perda ini menjadi payung hukum untuk menjalankan operasi penegakan kedisiplinan,” sergahnya.

Dalam operasi yustisi tersebut, di garda depan ada Polri, TNI, dan Satpol PP, tetapi syarat untuk melakukannya harus ada Jaksa dan ada Hakim. Oleh sebab itu tim kejaksaan dan pengadilan di berbagai daerah, kabupten/kota, menjadi sangat menentukan . “Betapa untuk mengahadapi pandemi ini harus bersatu-padu, bergandengan tangan, bergotong-royong,” ungkapnya.

“Saya ingin menyampaikan, bagian pentingnya bukan sekedar lepas dari zona merah, karena dinamika ini harus kita jaga bersama. Terimakasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, positivity rate kita pada akhir Juli masih 31, sekarang sudah 10 persen,” jelas Khofifah.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan, positivity rate ini ada kaitannya dengan swab dan rapid. Di Jawa Timur sudah melakukan rapid antigen. Rapid test yang dilakukan sudah tertinggi se Indonesia, sementara swab yang dilakukan Jawa Timur kini nomor 2 setelah DKI Jakarta.

“Artinya memang imunitas tubuh masyarakat Jawa Timur sudah membaik, dan diikuti dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” tegasnya.

Data yang menyebut angka komulatif, di Jatim mencapai 45 ribu sekian, hingga hari ini sudah 38.986 pasien covid-19 sembuh. “Jadi kesembuhan di Jawa Timur sudah 85,83 persen, sementara Nasional 75,98 persen. Jadi jelas kesembuhan di Jatim berada di atas rata-rata Nasional,” urainya.

Gubernur Khofifah meyakinkan data tersebut diupdate setiap sore oleh gugus tugas, yang sekarang menjadi Satgas Nasional. “BOR (Bed Occupancy Rate) 38 persen, dead occupancy rate 38 persen juga dari Kemenkes. Dalam sistem kita ada yang namanya All record. Dari semua rumah sakit memasukkan laporannya ke All Record, lalu diteruskan ke EOC, lalu ke gugus tugas atau satgas nasional, urainya.

Kata Khofifah, datanya memang dinamis, dan harus update setiap hari agar intervensi kebijakan bisa lebih presisi sehingga lebih signifikan. “Kami bersyukur dalam 14 hari ini rate of transmision di Jatim sudah dibawah 1. Artinya covid-19 di Jatim sudah terkendali. Tapi 3M; Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak, tetap,” pungkasnya. (lim)