Minggu, 13 Oktober 2024

Asosiasi Kampus Swasta Minta Pemerintah Perhatikan PTS

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat pelauncuran kebijakan Merdeka Belajar dan diberi tajuk Kampus Merdeka. Foto: Kemendikbud

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jatim meminta pemerintah untuk juga memperhatikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Selama ini, Prof. Suko Wiyono Ketua APTISI Jatim mengatakan, PTS sering mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan PTN.

Padahal, ia mengklaim, 85 persen lulusan perguruan tinggi di Indonesia berasal dari PTS. Tak hanya itu, ia mengatakan, banyak tokoh nasional dan pengurus partai berasal dari PTS.

“Karena kader bangsa itu sebagian besar dari PTS. 85 persen mahasiswa itu ada di PTS dan semua tahu tokoh tokoh nasional, orang-orang partai alumni PTS. Nah, kalau PTS tidak dibantu dan kualitasnya tidak bagus dan negara ini akan rusak,” ujarnya.

Beberapa hal yang dicontohkannya, salah satunya mengenai kesempatan PTS menjalin kerjasama penelitian dengan Pemerintah Daerah (Pemda). Ia mengatakan, ada peraturan menteri (permen) yang mengatur bahwa kerjasama penelitian Pemda harus dilakukan dengan PTN.

“Misalnya saja penelitian dan pemerintah daerah saja itu ada aturan klitian itu kerjasama harus dengan PTN. Sampai sekarang belum dicabut itu Permen. dan itu tidak bagus,” tegasnya.

Ia juga khawatir, kebijakan magang tiga semester yang dicanangkan Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan berat sebelah. Ia meminta agar PTS juga memiliki kesempatan yang sama ketika magang. Ia mengaku akan mengawal hal ini.

“Ya terus kita Kawal. Kita harus ngomong kepada Pak Menteri, Menko, Pak Presiden, harapan kita. Kalau tidak dikawal ya sering lupa,” jelasnya.

Ia juga berharap, mendikbud bisa menggelontorkam dana untuk Diklat di PTS. Ia mengakui, beberapa PTS masih kalah kualitas dengan PTN. Ia mengatakan, kondisi ini juga harus dibantu oleh pemerintah.

“Tentunya Mas Nadiem harus menggelontorkan dana untuk diklat, agar SDM di PTS lebih meningkat kualitasnya. Kalau PTS yang bagus di Surabaya ada Petra (UK Petra, red), itu ndak kalah (dengan PTN, red). Tapi juga ada bagian besar yg lemah. Nah ini harus dipush jangan dibiarkan,” katanya.(bas/tin/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Minggu, 13 Oktober 2024
37o
Kurs